Sekutu Putin Sebut Banyak Orang Yahudi Korupsi, Israel Marah dan Menuduhnya Anti-Semit

Estimated read time 2 min read

MINSK – Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang dikenal sebagai sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan sejumlah besar pejabat yang terlibat skandal korupsi di negaranya adalah etnis Yahudi. Komentar ini membuat marah pemerintah Israel.

“Ada 36 orang yang terlibat korupsi dalam daftar tersebut,” kata Lukashenko pada pertemuan Dewan Menteri di Minsk akhir pekan lalu. Mantan Menteri Pertanian Igor Brailo termasuk di antara puluhan tersangka kasus korupsi di Tanah Air.

“Maaf, saya tidak menganggap diri saya anti-Semit, tapi lebih dari separuhnya adalah Yahudi. Apakah mereka mempunyai peran khusus dan istimewa, apakah mereka mencuri seperti itu dan tidak memikirkan masa depan mereka sendiri? Apakah mereka punya keistimewaan?” Lukashenko melanjutkan.

“Semua orang yang tinggal di Belarus harus setara: Yahudi, Belarusia, Ukraina, Rusia, dan Polandia,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz sangat marah, mengatakan pada Minggu (16/6/2024) bahwa komentar Lukashenko “tidak dapat diterima”, “keterlaluan” dan jelas “anti-Semit”.

Katz mengatakan kepada Jewish News Syndicate bahwa Yuval Fuchs, kepala kantor kementeriannya di Eurasia, mengajukan keluhan tentang insiden tersebut kepada duta besar Belarusia untuk Israel.

Sebagai referensi, Lukashenko menunjuk Brill sebagai asisten presiden dan inspektur distrik Vitebsk pada Juli 2023, memindahkannya dari Kementerian Pertanian.

Presiden mencopot Brill dari jabatan barunya pada November lalu, dengan alasan “pelanggaran yang tidak sesuai dengan pelayanan publik.”

Media memberitakan, kasus tersebut terkait dengan dugaan skema korupsi di industri susu.

Pejabat Israel sebelumnya menuduh Lukashenko membuat komentar anti-Semit, termasuk insiden pada tahun 2007 ketika dia mengatakan kepada wartawan bahwa orang-orang Yahudi meninggalkan rumah mereka dalam keadaan terbengkalai.

Mengacu pada kota Bobruisk di Belarusia, dia mengatakan bahwa orang-orang Yahudi telah mengubahnya menjadi “kandang babi”.

“Kota ini didirikan sebagai kota Yahudi, dan Anda tahu bagaimana orang Yahudi memperlakukan tempat mereka tinggal,” kata Lukashenko saat itu.

Tel Aviv menanggapi dengan keluhan kepada duta besar Belarusia dan tidak memanggil kembali perwakilannya di Minsk.

Lukashenko kembali “ditegur” oleh pemerintah Israel setelah dia mengatakan pada Juli 2021 bahwa orang-orang Yahudi membuat seluruh dunia bertekuk lutut karena Holocaust.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours