Sel-sel tubuh manusia mewarisi energi dari ibu

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Meski manusia mewarisi materi genetik dari kedua orang tuanya, namun menurut hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal Science Advances, gen ibu mengontrol pewarisan energi dalam sel tubuh.

Seperti dilansir Medical Daily pada hari Jumat, para peneliti menemukan bahwa manusia hanya mewarisi DNA di mitokondria, pabrik energi sel-sel tubuh, hanya karena semua jejak genom mitokondria ayah mereka hancur ketika sperma bergabung dengan sel telur.

Jika proses ini gagal, mitokondria pihak ayah akan memasuki embrio yang sedang berkembang dan menyebabkan masalah neurologis, perilaku, dan reproduksi.

Gangguan mitokondria adalah kondisi yang mengganggu kemampuan tubuh menghasilkan energi dan mempengaruhi 1 dari 5.000 orang.

“Temuan ini memberikan wawasan baru yang penting tentang mengapa mitokondria pihak ayah harus segera dihilangkan pada tahap awal perkembangan,” kata pemimpin penulis Ding Xue dalam siaran persnya.

“Temuan ini juga memberikan harapan baru bagi pengobatan penyakit manusia yang dapat ditimbulkan jika proses ini terganggu,” ujarnya.

Para peneliti mempelajari cacing kecil C. elegans untuk memahami apa yang terjadi jika mitokondria sang ayah tidak menghancurkan dirinya sendiri.

Meski hanya memiliki 1.000 sel, cacing ini memiliki sistem saraf, usus, otot, dan jaringan lain yang mirip dengan manusia.

Dalam percobaannya, para peneliti mencoba menghentikan proses penghilangan mitokondria pihak ayah pada cacing dan mampu menundanya sekitar 10 jam.

Penundaan ini menyebabkan penurunan adenosin trifosfat (ATP), molekul energi yang mengatur fungsi sel.

Di akhir percobaan, cacing yang masih hidup mengalami penurunan kemampuan kognitif, penurunan aktivitas, dan kesulitan reproduksi.

Para peneliti mencoba mengobati cacingan dengan MK-4, suatu bentuk vitamin K2 yang dikenal berperan dalam kesehatan tulang.

Menurut hasil penelitian, vitamin ini mengembalikan kadar ATP pada embrio ke tingkat normal dan membantu meningkatkan daya ingat, aktivitas dan kemampuan reproduksi.

Hasil ini perlu dikonfirmasi dengan penelitian lebih lanjut. Namun para peneliti berharap di masa depan, pengobatan keluarga dengan kelainan mitokondria semudah mengonsumsi vitamin K2 sebelum melahirkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours