Selain Judi Online, Masyarakat Indonesia Juga Ketagihan Paylater

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Masyarakat Indonesia suka berhutang: yang penting beli dulu baru bayar belakangan. Hal inilah yang membuat layanan Paylater berkembang pesat seperti game online. Hal ini terlihat dari laporan Paylater Indonesia User Behavior 2024 yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan dan kepuasan pengguna layanan Paylater.

Laporan ini dipublikasikan oleh Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC). Data tersebut diperoleh dari analisis transaksi online dan offline terhadap lebih dari 2 juta pengguna Kredivo di 34 provinsi di Indonesia, serta survei online terhadap hampir 7.000 responden antara 10 Maret hingga 7 April 2024.

Transaksi Paylater meningkat pada 6 dari 13 kategori produk pada tahun 2023. Tingkat kepuasan pelanggan pun meningkat dari 7,96 pada tahun sebelumnya menjadi 8,18 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa Paylater semakin menjadi pilihan utama konsumen untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Penetrasi di kota-kota Tier 2 dan 3 Adopsi Paylater menjadi lebih merata di seluruh kota, terutama di kota-kota Tier 2 dan 3, pengguna berusia di atas 36 tahun akan meningkat menjadi 29,6% pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu sebesar 27,8%.

Penetrasi tersebut tidak hanya terbatas pada platform e-commerce, namun juga pada sektor belanja offline, dimana transaksi offline Paylater akan meningkat sebesar 169% pada tahun 2023.

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo mengatakan ada pemerataan adopsi Paylater antar wilayah dan kepuasan pengguna lintas generasi. “Kedepannya industri Paylater akan terus berkembang,” ujarnya.

CEO Katadata Insight Center Adek Media Roza mengatakan pada tahun 2023 transaksi Paylater offline mencapai puncaknya pada kuartal keempat, tepatnya 44% dari total transaksi.

Yang menyebabkan peningkatan jumlah transaksi offline di akhir tahun dan promosi dari berbagai retailer. Kota Tier 2 dan 3 mendominasi transaksi Paylater dengan merchant offline dengan persentase sebesar 53,1% dibandingkan kota Tier 1.

Adopsi Paylater di kota-kota Tier 2 dan 3 merupakan pilihan bagi masyarakat untuk terus berbelanja dengan Paylater tanpa hambatan infrastruktur digital dan biaya pengiriman yang tinggi. Di sisi lain, transaksi online Paylater masih didominasi oleh kota-kota Tier 1 dengan kontribusi sebesar 50,5%.

Paylater juga menjadi metode pembayaran pilihan untuk kebutuhan sehari-hari. Penggunaan Paylater meningkat di enam dari tiga belas kategori produk, termasuk makanan (dari 16,6% pada tahun 2022 menjadi 17,6% pada tahun 2023), kesehatan dan kecantikan (dari 14,4% menjadi 15,8%), serta peralatan dan perlengkapan kantor (dari 3,1% menjadi 4,2% ).

Pengguna yang lebih tua juga tertarik dengan Paylater. Temuan penting lainnya adalah peningkatan pengguna berusia di atas 36 tahun. Persentase pengguna pada kelompok usia ini meningkat dari 27,8% pada tahun 2022 menjadi 29,6% pada tahun 2023. Jumlah transaksi pada kelompok usia ini juga meningkat dari 31% menjadi 31,9%.

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Celios, mengatakan semakin beragamnya pengguna menunjukkan bahwa Paylater di pengecer offline diterima dengan baik oleh kelompok umur yang lebih lambat dalam mengadopsi belanja online dan lebih nyaman dengan belanja offline.

Berikut beberapa temuan menarik mengenai penggunaan Paylater di Indonesia: 1. Peningkatan frekuensi pembelian offline: 55,8% responden melaporkan peningkatan frekuensi pembelian dari pedagang offline, dan 56,1% melaporkan peningkatan pengeluaran mereka untuk pembelian offline . .

2. Pengguna Paylater untuk transaksi offline Pengguna Paylater untuk transaksi offline tumbuh pesat, mencapai 30,9% dari total jumlah pengguna atau meningkat 103% dibandingkan tahun sebelumnya.

3. Popularitas Paylater untuk belanja online Paylater merupakan salah satu dari tiga metode pembayaran terpopuler untuk belanja online, dan penggunaannya mencapai 70,5% pada tahun 2024. Sebaliknya, penggunaan kartu kredit menurun dari 15% pada tahun 2023 menjadi hanya 9,5% pada tahun 2024.

4. Lebih menyukai tenor panjang Kecenderungan penggunaan Paylater dengan tenor panjang masih tinggi. Pada tahun 2024, 60,1% responden memilih kontrak lebih dari 6 bulan, naik dari 58,1% pada tahun 2023.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours