Selain PM Bangladesh Sheikh Hasina, Ini Dereten Pemimpin Kabur saat Negara Kacau

Estimated read time 3 min read

Dhaka: Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri pada hari Senin dan melarikan diri ke India. Operasi tersebut menambah daftar pemimpin dunia yang melarikan diri di tengah kerusuhan di negaranya.

Perdana Menteri Hasina mengundurkan diri setelah tindakan keras terhadap protes terhadap kuota tenaga kerja menyebabkan sekitar 300 orang tewas. Gelombang protes meningkat dan menyerukan pengunduran diri Hasina.

Putra Hasina, Sajib Wazeed Joy, mengatakan kepada BBC World Service bahwa ibunya meninggalkan Bangladesh demi keselamatannya sendiri atas permintaan keluarganya.

“Hasina sangat kecewa karena dengan segala upayanya, kelompok minoritas justru bangkit melawannya,” kata Joy, Selasa (6/8/2024).

Negara terjerumus ke dalam kekacauan, pemimpin dunia Detten melarikan diri

1.Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina

Pada hari Senin, dia mengundurkan diri dan melarikan diri ke India dengan helikopter militer.

Protes mahasiswa mengenai kuota tenaga kerja memicu kerusuhan di Bangladesh dan mendapat tanggapan keras dari pasukan pemerintah, sehingga mendorong Hasina untuk melarikan diri.

2. Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa

Presiden Sri Lanka Rajapaksa menghadapi protes hebat dan keresahan masyarakat antara November 2019 hingga Juli 2022 akibat krisis ekonomi yang parah, termasuk kekurangan barang kebutuhan pokok dan bahan bakar.

Pada Juli 2022, ketika protes meningkat dan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resmi Rajapaksa, Rajapaksa meninggalkan negara tersebut.

Dia pertama-tama pergi ke Maladewa dan kemudian ke Singapura, di mana dia mengumumkan pengunduran dirinya.

3. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

Ashraf Ghani menjabat sebagai Presiden Afghanistan sejak September 2014 hingga Agustus 2021.

Pada musim panas tahun 2021, Ghani menghadapi tekanan dan ancaman yang meningkat terhadap pemerintahannya ketika Taliban dengan cepat memperoleh kekuatan di seluruh negeri.

Pada 15 Agustus 2021, Taliban memasuki Kabul, situasi meningkat, dan Ghani melarikan diri dari Afghanistan.

Dia melakukan perjalanan pertama ke Tajikistan dan kemudian ke Uni Emirat Arab, di mana dia diberikan suaka.

4. Presiden Pakistan Pervez Musharraf

Musharraf pertama kali berkuasa melalui kudeta militer pada tahun 1999 dan menjabat sebagai presiden Pakistan dari tahun 2001 hingga 2008.

Masa jabatannya diwarnai dengan kontroversi politik besar, khususnya mengenai deklarasi keadaan darurat pada tahun 2007 dan keputusannya untuk membubarkan lembaga peradilan.

Setelah mengundurkan diri pada tahun 2008, Musharraf dideportasi dan sebagian besar tinggal di London dan Dubai.

Meskipun Musharraf tidak segera meninggalkan negaranya setelah menjabat, dia akhirnya meninggalkan negara itu dan tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun. Dia hanya kembali dalam kondisi tertentu.

5. Perdana Menteri Sudan Sadiq Al-Mahdi

Perdana Menteri Sudan Sadiq al-Mahdi digulingkan dalam kudeta militer tahun 1989.

Dia tinggal di pengasingan di beberapa negara sebelum kembali ke Sudan pada tahun 2018. Dia kemudian ditangkap tetapi melarikan diri lagi pada tahun 2019.

6. Presiden Haiti Jean-Bertrand Aristide

Pada tahun 2004, Presiden Haiti Jean-Bertrand Aristide terpaksa diasingkan setelah terjadi pemberontakan melawan pemerintahannya.

Meskipun bukan perdana menteri, situasi ini merupakan contoh terbaru dari seorang kepala negara yang melarikan diri dari ketidakstabilan politik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours