Selasa, Kualitas udara Jakarta memburuk kini tempati urutan ketiga

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kualitas udara Jakarta di DKI kembali memburuk, menduduki peringkat ketiga negara dengan kualitas udara terburuk di dunia, menurut situs pemantau kualitas udara IQAir.

Website tersebut menyebutkan indeks kualitas udara (AQI) pada pukul 08.45 WIB sebesar 168 atau masuk kategori tidak sehat sehingga warga Jakarta harus mengurangi aktivitas luar ruangan dan memakai masker meski harus berada di luar ruangan.

IQAir juga melaporkan bahwa jumlah partikulat tersuspensi halus PM2.5 di Jakarta adalah 80 mikrogram per meter kubik, 16 kali lipat dari pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada hari dan waktu yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Kinshasa (Kongo) dengan peringkat 196, disusul Kampala (Uganda) dengan peringkat 179.

Jadi ketika kualitas udara kembali memburuk, orang-orang yang menghabiskan waktu di luar ruangan harus memakai masker.

Sementara itu, situs resmi Pemprov DKI https://udara.jakarta.go.id/ menunjukkan rata-rata kualitas udara di wilayah tersebut pada Selasa dalam kategori sedang.

Dari 31 stasiun pemantauan kualitas udara (SPKU), 11 titik tergolong tidak sehat, yakni Pasar Minggu di Jakarta Selatan No 105, Kelapa Gading No 104, dan beberapa lokasi lainnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, alat yang digunakan untuk memantau kualitas udara telah diuji dan dimasukkan ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti SNI 9178:2023 yang merupakan standar pengujian kinerja. Alat untuk pemantauan kualitas udara menggunakan sensor berbiaya rendah.

Asep melanjutkan, standar tersebut memastikan peralatan pemantauan kualitas udara memenuhi standar yang diperlukan untuk menghasilkan data yang akurat dan konsisten.

Selain itu, SNI 19-7119.6-2005 mengatur metode penentuan lokasi pengambilan sampel untuk uji pemantauan kualitas udara ambien, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours