Seluruh sistem TI Indonesia AirAsia berangsur normal

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Indonesia Air Asia memastikan seluruh penerbangan berjalan baik, situasi di lapangan berangsur normal, namun masih dalam tahap pemulihan.

Hal ini melibatkan gangguan teknologi informasi (TI) di seluruh dunia.

“Seluruh sistem IT Indonesia Air Asia berangsur normal, namun masih dalam tahap pemulihan, sehingga saat ini proses check-in masih dilakukan secara manual di seluruh bandara hingga seluruh sistem pulih sepenuhnya dan stabil.” Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Indonesia Airasia Veronita Yosefin, Sabtu di Jakarta.

Vera menjelaskan, prosesnya memakan waktu lebih lama dari perkiraan, namun Indonesia Airlines tetap berkomitmen untuk memastikan seluruh penumpang dapat terbang dengan nyaman dan aman mulai dari keberangkatan hingga tiba di bandara tujuan.

“Dapat kami pastikan saat ini situasi sudah membaik dan kami mulai kembali bekerja normal secara bertahap,” kata Vera.

Indonesia Air Asia juga telah mengerahkan sejumlah staf darat dan personel keamanan untuk membantu menghadapi situasi tersebut serta menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan bagi penumpang dan awak pesawat.

Untuk menghindari ketidaknyamanan di bandara keberangkatan, Indonesia Air Asia mewajibkan seluruh penumpang untuk tiba di bandara setidaknya tiga jam sebelum jadwal keberangkatan untuk menghindari antrian panjang pada saat check-in manual.

Sekadar informasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperhatikan kabar terganggunya operasional beberapa bandara di luar negeri, seperti bandara di Amerika Serikat (AS) dan Belanda, Singapura, Malaysia, dll.

Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, Kepala Kerja Sama Internasional, Hubungan Masyarakat, dan Umum Otoritas Komunikasi Mohammad Husnu mengatakan, beberapa sistem check-in di Indonesia mengalami kegagalan pada sistem IT maskapai penerbangan seperti Citilink, Scoot Airlines. , Air Asia dan Indigo, periksa sistemnya. Itu terhubung ke penyedia sistem di seluruh dunia.

Namun saat ini sistem Navatier yang digunakan untuk layanan check-in sudah kembali normal. Proses check-in sejak penerbangan pertama baik Citilink maupun Air Asia sudah menggunakan sistem tersebut dan berjalan lancar, ujarnya. .

Dia menjelaskan, tindakan darurat akan diambil jika terjadi masalah IT, layanan check-in manual akan diterapkan, konter check-in tambahan akan dibuka, dan penumpang diimbau untuk berangkat lebih awal.

Beberapa maskapai penerbangan seperti PT Angkasa Pura Indonesia (PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II) dan AirNav Indonesia tetap menjalankan penerbangan normal tanpa gangguan, kata Husnu.

Ia mengatakan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan juga memantau perkembangan masalah tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan memitigasi dampaknya, termasuk memastikan pelayanan penumpang melalui kompensasi keterlambatan (manajemen penundaan) dan pilihan layanan yang lebih baik bagi penumpang.

Selain itu, Direktorat Jenderal Perhubungan telah menginstruksikan inspektur penerbangan untuk berkoordinasi dengan operator penerbangan, operator bandara, dan operator navigasi penerbangan untuk memastikan operasional penerbangan aman dan terjamin,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours