Seminar Nasional FSRD IKJ Angkat Kolaborasi Seni Rupa dan Kearifan Lokal

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menyelenggarakan Seminar Nasional Pusaran Perkotaan IV. Acara ini bertepatan dengan HUT IKJ ke-54.

Dekan FSRD IKJ Anindyo Widito mengatakan, Seminar Perkotaan Pusaran 4: Seni Rupa dan Kearifan Lokal dalam Perspektif Identitas Kolaboratif membahas tentang pentingnya sebuah gagasan yang dikaitkan dengan kehidupan manusia dengan latar belakang perkembangan teknologi informasi yang banyak membawa perubahan.

Baca juga: 54 Tahun Tantangan IKJ dan Sekolah Seni di Tengah Perkembangan Teknologi

Dalam konteks seni rupa Indonesia, lanjutnya, kearifan lokal sebagai bagian dari tradisi Indonesia masih belum banyak dieksplorasi oleh para seniman, perajin, dan desainer Indonesia, yang pada akhirnya berpotensi mengarah pada marginalisasi dan pengabaian seni tradisional yang humanis. nilai-nilai.

“Dengan terjalinnya kolaborasi antara unsur seni dan kearifan lokal, diharapkan jati diri lokal Indonesia semakin menguat, termasuk aspek humanisme dengan kembali ke akar,” jelas Anindyo Widito, melalui siaran pers, pada Maret (2/7). /) 2024).

Baca juga: Lima Dekade Karya Seniman Nunung WS, IKJ Lakukan Bedah Buku

Dijelaskannya, dari sudut pandang lain, kecanggihan teknologi digital berdampak pada cara masyarakat mengakses atau menggunakan karya orang lain, mendorong pelanggaran hak cipta dan pendistribusiannya tanpa izin pemilik karya.

“Tentunya etika dan hak cipta sangat dibutuhkan demi keberlangsungan identitas kearifan lokal Indonesia,” ujarnya.

Seminar ini terinspirasi dari pemikiran di bidang seni dan desain yang membahas bagaimana kearifan lokal diwariskan, dipelihara dan didiskusikan dalam konteks sosial, budaya, sejarah, ekonomi dan bagaimana seniman, perajin dan desainer mengeksplorasi kearifan lokal sebagai landasan konseptual dalam berkarya.

Selain itu, tujuan dari seminar ini adalah untuk mengetahui potensi dan ciri khas seni perkotaan berbasis budaya perkotaan, dimana para seniman dan desainer dapat menawarkan interpretasi berbeda terhadap kearifan budaya lokal yang diusungnya, sehingga menghasilkan karya-karya unik yang berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia usaha. pelaku industri.

Tak ketinggalan, kembalinya sisi humanistik dalam karya seni dalam konteks narasi utama perkembangan teknologi di era digital saat ini.

Oleh karena itu, dengan menjalin kerjasama antara seni, kearifan lokal dan dunia industri, industri besar dan kecil, merancang produk dan karya seni yang kreatif, inovatif, unik sekaligus menyentuh kebutuhan pasar dan mengembangkan ide-ide nyata di bidangnya. proses penciptaan akan muncul.

Dekan 3 FSRD IKJ Nicholas Wila Adi menambahkan, Seminar Nasional Pusaran Perkotaan merupakan acara formal FSRD IKJ yang diadakan di tingkat nasional setiap tahun dengan tujuan untuk membahas topik atau isu penting yang memiliki relevansi nasional atau internasional.

Acara Seminar Nasional Urban Vortex mempertemukan para pakar, akademisi, praktisi, pemangku kepentingan, dan individu

Yang tertarik pada bidang tertentu untuk berbagi informasi, pengalaman dan ide-ide terkini tentang seni dan desain.

Seminar Nasional Pusaran Perkotaan ke-4 tahun ini mengacu pada Tanah Papua, Padang dan Jakarta dengan mengusung tema: Seni Rupa dan Kearifan Lokal dalam Perspektif Identitas Kolaboratif.

Beberapa pembicara dalam seminar tersebut adalah Irfan Wahid, Staf Khusus Menko Perekonomian dan Praktisi Desain, Dewa Ketut Wicaksana, Rektor ISBI Tanah Papua, San Adhi, Akademisi Universitas Negeri Padang (UNP), Iwan Gunawan, Dosen di sekolah penelitian IKJ.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours