Senin pagi, udara Jakarta masih tidak sehat

Estimated read time 1 min read

JAKARTA (ANTARA) – Hingga Senin pagi, kualitas udara Jakarta dalam kondisi tidak sehat sehingga dapat membahayakan manusia atau hewan.

Berdasarkan pantauan situs pemantau kualitas udara IQ Air, hingga Selasa pukul 06.30 WIB, kualitas udara DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan konsentrasi PM2,5 sebesar 56,8 mikrogram per meter kubik dengan peringkat 152.

Konsentrasi ini 11,4 kali lipat indeks kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia.

PM 2.5 adalah partikel udara yang lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Situs tersebut juga membahas tentang kondisi cuaca Jakarta dan masyarakat tidak boleh bekerja di luar.

Jika Anda berada di luar, kenakan masker lalu tutup jendela untuk menjaga udara keluar.

Sementara itu, menurut data yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Kinshasa (Kongo) pada peringkat 181, Lahore (Pakistan) – 144, Santiago (Chili) – 136, dan Nairobi (Kenya) – ke-5. 118 dengan

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menambah dua mesin kabut air untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, mesin tersebut akan terus beroperasi di sekitar Jakarta dan terus mengairi jalan yang telah disepakati.

Kendaraan tersebut memiliki jangkauan 50 meter dan kapasitas tangki 5.000 liter.

Kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan tersebut dituangkan dalam Peraturan Gubernur yang mengaturnya.

“Ke depan kami akan mencoba memperkuat kebijakan gubernur dengan melakukan penyesuaian,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours