Sentuhan wanita di balik gemerlap arena panjat tebing

Estimated read time 5 min read

BANDA ACEH (ANTARA) – Di arena panjat tebing kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Provinsi Aceh, sorak-sorai masyarakat terdengar saat para atlet, terutama yang sudah mengukir nama, sedang patah hati.

Ya, Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut ke-21 menampilkan beberapa pemanjat tebing yang namanya sudah dikenal masyarakat, seperti Vedrick Leonardo asal Kalimantan Barat.

Belakangan ini olahraga panjat tebing semakin marak di masyarakat, apalagi setelah Bedrick berhasil meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Nama-nama terkenal lainnya termasuk Kiromal Katibin dari Jawa Tengah, yang akrab disapa Kiki, dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, atlet putri asal Bali.

Atlet-atlet ternama juga tampil

PON Aceh – Setiap kali menggelar babak semifinal atau final cabang olahraga panjat tebing di Sumut, antusiasme penonton tak pernah berkurang.

Namun di balik gemerlapnya arena panjat tebing terdapat beberapa tokoh kurang dikenal yang berperan penting dalam menyukseskan olahraga tersebut.

Mereka adalah pembuat jalur panjat tebing, atau “perencana rute”, yang harus terus-menerus berpikir keras dan memutar otak untuk membuat jalur pendakian untuk setiap nomor perlombaan.

Peran mereka sangat penting. Setiap kali nomor perlombaan berubah, “Macross”, “Volume” dan “Chip” ditempatkan dengan hati-hati untuk menopang anggota tubuh atlet dan membantu mereka mendaki lintasan.

Satu dari 15 orang yang membangun jalur panjat tebing antara PON Aceh dan Sumut adalah seorang perempuan.

Ternyata namanya Siti Robia Adawiya dan juga merupakan mantan atlet panjat tebing.

Wanita berhijab yang kerap disapa Obi ini sudah setahun terakhir membuat jalur panjat tebing setelah menyelesaikan kursus pembuatan jalur nasional atau C1.

Pria kelahiran Bogor, 15 Juli 1984 ini, telah mengantongi ijazah C2 atau sertifikat tingkat negara yang sebelumnya ia selesaikan melalui kursus dan magang.

“C1, saya lulus mata kuliahnya, tapi magangnya belum selesai, jadi tidak tersertifikasi. Karena kalau mau sertifikasi harus magang dulu,” ujarnya.

Kreativitas dan imajinasi kreativitas dan imajinasi

Membuat jalur panjat tebing tidak semudah yang Anda bayangkan. Persyaratan keindahan dan kesulitan harus dipenuhi sesuai dengan nomor perlombaan.

Tim pembuat jalur panjat tebing dituntut imajinatif dalam membuat tiga jenis rute: “Lead” yang mendaki, “Boulder” yang memanjang ke samping, dan “Speed” yang mendaki dengan cepat.

Menurut Obi, setiap jenis operan memiliki tingkat kesulitannya masing-masing, khususnya “lead” dan “rock” memerlukan konsep tersendiri untuk setiap babak pertandingan.

“Dalam kasus “lead” dari satu lagu, ada ketinggiannya, jadi biasanya tiga orang mengerjakannya. Ini dibagi menjadi tiga bagian: atas, tengah dan bawah. Bisa dibawakan oleh satu orang, tapi tiap lagunya bisa dibawakan maksimal dua orang,” kata Obi yang sudah tiga kali mengikuti PON itu.

Diakuinya, membuat lintasan “timah” membutuhkan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan “batu besar”. Karena harus mengandalkan tali pengaman.

Obi sering menggunakan jenis alat berat yang disebut “boom lift”. Hal ini memungkinkan Anda memasang platform pengangkat di sudut “dinding” yang sulit dijangkau dengan lebih mudah daripada menggantungnya.

Spesialis pemanjat tebing, mantan ketua tim peraih medali perak dan perunggu, kini mahir memasang platform panjat ke dinding menggunakan sekrup cacing.

Dibutuhkan setidaknya dua jam untuk membuat jalur utama. Apalagi harus menyesuaikan imajinasi dan kreativitas agar sesuai dengan kemampuan para atlet yang bertanding.

Demikian pula, jalur “batu besar” membutuhkan imajinasi dan kreativitas. Bahkan tidak jarang harus membongkarnya beberapa kali hingga menemukan cara yang benar-benar tepat.

“Bedanya kalau di Boulder bisa pakai tangga karena tidak terlalu tinggi (versi Track). Kecepatan kemana-mana sama kan?” kata Rekha Surya. istri

Selain visualisasi yang baik, lintasan juga harus dipastikan mampu dinaiki oleh atlet. Oleh karena itu, pembuat jalur terlebih dahulu menguji jalur yang dibuatnya.

“Sebenarnya ada ‘derajat’ kesulitannya, dan semakin panjang jalurnya, maka semakin sulit pula. Level terendah untuk kelas PON ini adalah 7A, namun level tersulitnya adalah 8C+. Namun, semua rute harus bisa didaki.” Obi menekankan.

Aku butuh sentuhan wanita. Aku butuh sentuhan wanita

Obi mungkin satu-satunya perempuan yang masih bekerja di bidang konstruksi jalan di Indonesia. Faktanya, perempuan pembuat jalur panjat tebing sangat dibutuhkan.

Panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang tidak hanya diikuti oleh laki-laki, tetapi juga perempuan, sehingga gaya perempuan sangat penting dalam membuat lintasan.

Andy Saputro, Koordinator Kantor Juri dan Rute Federasi Panjat Tebing (FPTI), mengakui, pembuat jalur panjat tebing merupakan profesi yang lebih banyak dikaitkan dengan laki-laki.

“Sebagai syarat perlombaan, diperlukan pembuat jalur (panjat tebing) putri yang mewakili jalur pendakian pada kategori putri,” ujarnya.

Saat membuat jalur panjat tebing, tim harus menguji terlebih dahulu rute yang mereka buat untuk memastikan bahwa jika rute tersebut ditujukan untuk atlet putri, maka lebih mudah diakses oleh wanita dibandingkan pria.

“Terkadang ada saatnya (redaksi) harus berusaha menciptakan jalan bagi perempuan. Kehadiran perempuan (sebagai redaktur, redaktur) menjadikannya penting,” ujarnya.

Namun diakui Andy, selain persyaratan yang sangat ketat, sangat sedikit perempuan yang berminat menjadi pembuat jalur panjat tebing.

Sepengetahuannya, Obi merupakan satu-satunya perempuan pembangun jalur panjat tebing yang pernah mengikuti kursus C1 atau tingkat nasional, dan belum ada orang lain yang mampu menandinginya.

Meski baru setahun berjalan, Obi juga sudah punya pengalaman luas dalam menciptakan event panjat tebing, termasuk Kejuaraan Daerah Junior Jawa Barat 2023.

Kejuaraan Panjat Tebing Piala Gubernur Jawa Barat 2023, Kejurnas Kelompok Umur 2024 di Bogor.

Menjelang PON XXI, Obi dipercaya menjadi bagian tim yang akan membuat jalur panjat tebing ASEAN University Games 2024 di Surabaya, Jawa Timur.

Dengan Obi sebagai pembuat jalur panjat tebing profesional, Andy berharap dapat menginspirasi dan memotivasi para mantan atlet, khususnya putri, untuk menjadi “router”.

Selain mantan atlet, FPTI juga memberikan kesempatan bagi perempuan non-atlet untuk menjadi pembuat jalur panjat tebing, namun perempuan harus memiliki nilai minimal Level 7B pendakian. Siapa yang tertarik?

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours