Seribu lebih personel amankan aksi di Patung Kuda Jakpus

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Tim gabungan berjumlah lebih dari seribu, 1.477 benteng yang dipamerkan sejumlah elemen masyarakat di kawasan Patung Kuda Sentral Jakpus dan sekitarnya. Untuk memastikan pengaktifan aspek sosial di Patung Kuda Monas dan sekitarnya, kami memiliki tim gabungan sebanyak 1.477 orang, kata Kapolda Metro Jaya Kompol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu. Ada tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Nantinya, mereka akan ditempatkan di beberapa titik di sekitar lingkaran patung Kuda Monas depan Istana Negara. Selain itu, pengamanan dilakukan dengan mengerahkan beberapa staf untuk memberikan pengamanan dan mencegah massa aksi memasuki Istana Negara. Sementara kondisi lalu lintas kurang baik karena ditutup atau dialihkan di sekitar Bundaran Patung Kuda Monas dan tempat lainnya. Susatyo mengatakan, rekayasa arus lalu lintas akan dilaksanakan berdasarkan perkembangan dinamika situasi di sektor tersebut. “Kalau orangnya tidak banyak, lalu lintas normal, begitu pula sebaliknya,” kata Susatyo.

Selain itu, Susatyo mengingatkan seluruh personel yang terlibat di bidang keamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak mendorong perundingan layanan kemanusiaan, mengutamakannya, dan menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga meminta kepada fasilitator lapangan (Korlap) dan pemateri untuk menyampaikan pidatonya dengan sopan dan tidak menghasut massa.

“Berdemonstrasi secara damai, tidak bertindak sewenang-wenang, tidak menimbulkan anarki, dan tidak merusak barang milik umum. Hormati dan hormati pengguna jalan lain yang akan melintasi Bundaran Kuda Monas dan lokasi lainnya,” kata Susatyo. Selain itu, Susatyo mengatakan tidak ada aparat keamanan yang terlibat dalam membawa senjata tersebut dan tetap menghormati para pengunjuk rasa yang mau menyampaikan pendapatnya. Pak Susatyo menjelaskan, “Aparat yang terlibat dalam pengamanan tidak ada yang bersenjata, semua komando dan kendali ada di tangan saya, Kapamwil (Panglima Keamanan Daerah). Aksi ini merupakan upaya kolektif untuk menolak Omnibus Act (UU Ketenagakerjaan), sebuah sistem ( penerbitan) kontrak, PHK, dan pemberhentian Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang diarahkan oleh Presiden Persatuan Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh lainnya, juga dibaca: Kuda dan Kementerian Keuangan Baca juga: TransJakarta sesuaikan pelayanan akibat demo di patung kuda Baca juga: Mahasiswa Hitung Ratusan Suara Damai di Patung Kuda

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours