Simbol Kampus Berkelanjutan, Unika Atma Jaya Resmikan Ruang Terbuka Hijau

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengukuhkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan pada Jumat (4/10/2024) dengan meresmikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kampus I Semanggi. RTH dibangun dengan ruang serbaguna untuk mahasiswa akademik.

Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta dan Pengelola Yayasan Atma Jaya, sebagai simbol semangat masyarakat dan dukungan terhadap kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Gelar Fund 2024: MNC Sekuritas Edukasi dan Pinnacle Investment Gelar di UNIKA Atma Jaya

Ruang Terbuka Hijau ini dirancang sebagai ruang hijau serba guna yang melayani kebutuhan edukasi, interaktif, dan rekreasi seluruh masyarakat Atma Jaya dan masyarakat sekitar. Selain sebagai wadah pembelajaran, kami berharap RTH ini dapat menjadi pusat penyadaran akan pentingnya ruang hijau di tengah perkembangan kawasan perkotaan seperti Semanggi.

Acara pengukuhan dibuka dengan pemotongan pita yang dihadiri oleh Uskup Ignatius Kardinal Suharya, Presiden Yayasan Atma Jaya Linus M. Setiadi, Rektor Unic Atma Jaya Prof. dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), ketua proyek RTH, serta perwakilan mahasiswa, staf, dosen dan mantan mahasiswa. Parade dilanjutkan dengan sajian tari Tor Tor dan tari topeng Betawi Ubrug sebagai simbol budaya yang mempertegas kesatuan seluruh elemen situs.

Baca Juga: Dosen Unika Atma Jaya Edukasi Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi

Keunikan Atma Jaya yang terletak di pusat kota Jakarta, membuat RTH ini cocok menjadi oase refreshing bagi seluruh civitas Atma Jaya dan masyarakat sekitar. komitmen terwujudnya kampus yaitu “Kami berharap melalui RTH ini juga dapat menjadi fasilitas serbaguna bagi mahasiswa untuk belajar, berinteraksi, berkolaborasi, bersantai, serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,” kata Prof. Yuda, Rektor Unika Atma Jaya, melalui siaran persnya, Jumat (10/4/2024).

Lebih lanjut, Prof. Yuda juga mengatakan, penerapan ruang terbuka hijau ini juga sejalan dengan komitmen Unik Atma Jaya dalam menyikapi seruan Paus Fransiskus melalui ensiklik “Laudato Si” untuk menjaga dan melestarikan alam sebagai rumah kita bersama, serta menerapkan kebijakan yang ramah lingkungan. komitmen yang kuat terhadap kampus hijau dan keberlanjutan.

Senada dengan rektor, Presiden Yayasan Atma Jaya Linus M. Setiadi memberikan sambutan hangat. Ia mengucapkan rasa syukurnya karena sejak peletakan batu pertama pada tanggal 27 Mei lalu, revitalisasi tahap 1 selesai tepat waktu dan memberikan suasana baru, hijau, dan asri bagi kita semua.

“Dalam proses revitalisasi kami sangat memperhatikan aspek keberlanjutan, seperti merawat tanaman yang ada di kawasan RTH agar tidak rusak akibat proses pembangunan, menambah jumlah pohon dari 79 menjadi 135 pohon, menambah jumlah pohon. jumlah pohon serapan, bertambahnya jumlah pohon pada kawasan RTH, bertambahnya jumlah pohon pada kawasan RTH. sumur 28 hingga 92 dan “mendonasikan paving block dan beberapa perlengkapan konstruksi lainnya kepada Persatuan Vincentius untuk digunakan kembali,” jelas Linus M. Setiadi.

Uskup Ignatius Kardinal Suharyo juga menyampaikan pesan penting bagi kita semua untuk menjaga lingkungan dan menjaga alam. Ruang terbuka hijau di Unika Atma Jaya merupakan komitmen kampus terhadap lingkungan dan negara kita di tengah tantangan lingkungan yang kita hadapi bersama.

Sesuai dengan ensiklik Laudato Si yang mengajak kita semua untuk menjaga rumah kita bersama yaitu negara kita. Unika Atma Jaya mewakili ruang ini sebagai tanda keberlanjutan dan kepedulian kita terhadap alam semesta. Maka mari kita jaga ruang terbuka hijau ini. agar manfaatnya benar-benar bisa kita rasakan bersama. “Mari kita jadikan tempat ini sebagai sumber inspirasi dan refleksi, mengingat tanggung jawab kita dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam,” ajaknya.

Sebagai perguruan tinggi yang terus berinovasi dan mengedepankan mutu, Unika Atma Jaya berharap RTH ini dapat menjadi sarana untuk mengedepankan nilai-nilai berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours