Sineas Lampung: Kendala promosi buat film lokal sulit tembus nasional

Estimated read time 2 min read

Bandarlampung (ANTARA) – Menurut sineas asal Lampung Rizqon Agustia Fahsa, hambatan promosi membuat film garapan sutradara lokal kesulitan masuk pasar film nasional.

“Kami akui, sangat sulit bagi sineas lokal untuk bersaing di bidang film dalam negeri. Karena pengelolaan film dalam negeri didominasi oleh rumah produksi besar. Penting sekali kita melahirkan banyak produser besar,” kata sutradara tersebut. lokasi syuting film “Patok Tenda Raimuna”, di Bandarlampung, Selasa.

Menurutnya, adanya birokrasi di industri film Indonesia membuat sineas lokal yang bermodal kecil dan mandiri sulit masuk ke pasar film Tanah Air melalui bioskop.

“Untuk film ‘Patok Tenfa Raimuna’ sampai saat ini belum bisa dipastikan tanggal tayangnya di bioskop, padahal sudah kami berikan pada bulan-bulan yang lalu,” ujarnya.

Rizqon juga mengungkapkan bahwa film ‘Patok Tenda Raimuna’ yang ia garap bersama Rumah Produksi Genia Visinema mendapat izin dari Yayasan Sensor Film Indonesia (LSF).

“Sebenarnya seluruh kebutuhan khusus XXI sudah kami penuhi, namun terkendala kendala promosi untuk bisa masuk ke pasar dunia usaha nasional.

Ia mengatakan, pihaknya ingin merilis film tersebut sehari sebelum Ulang Tahun Pramuka atau 15 Agustus 2024 di Tanah Air.

Namun karena upaya risetnya murni B2B (business to business), XXI masih melihat pasar dari film yang diusulkan, yang akan memiliki banyak penonton saat ditayangkan.

“Kita pun tidak bisa menyalahkan mereka karena ada biaya yang harus dikeluarkan dalam prosesnya. Jadi film ‘Patok Tenda Raimuna’ juga harus bersaing dengan film-film berbudget besar yang banyak beredar di bioskop, kampanye iklan, dan selebriti populer,” ujarnya. Dia berkata.

Harapan pembuat film Patok Tenda Raimuna, Arief Budiman, semakin mendapat kesempatan menampilkan karya sineas lokal di bioskop tanah air.

“Kami berharap karya kami bisa dilihat di seluruh Indonesia. “Ya, satu-satunya cara untuk mendapatkan hal seperti ini adalah melalui bioskop,” ujarnya.

Ia mengaku berusaha bekerjasama dengan banyak pihak untuk berkolaborasi dalam produksi film nasional untuk mewarnai film nasional. Namun kendala utamanya adalah rasa tidak aman mereka.

“Bisnis film ini tidak memberikan inspirasi kepada mereka bahwa ini bisa menjadi bisnis, karena kelompok khusus yang kami temui tidak melihat bioskop sebagai bisnis hiburan dan mereka tidak berani mengambil langkah ke arah itu,” ujarnya.

Diketahui ‘Patok Tenda Raimuna’ merupakan film indie keempat yang ia garap bersama Rumah Produksi Genia Visinema. Sebelumnya ada film Ayudia dan Jalan Pulangnya, Hikayat Pendekar Khakot, Sukmailang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours