Siswi SMP diculik, pihak sekolah diminta harus datang lebih awal

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) meminta sekolah-sekolah di daerah datang lebih awal dari siswa, Kamis (25 Juli) menyusul terjadinya perampokan dan penculikan seorang siswa di SMPN 101 Jakarta, Sekolah Palmerah. sekitar pukul 05.30 WIB..

“Jika siswa datang ke sekolah pada pukul 06:30 WIB, maka mereka tiba di sekolah pada pukul 06:00 WIB atau sebelum pukul 06:00 WIB, itu adalah hal yang wajar. Artinya, petugas sekolah harus datang lebih awal dibandingkan siswanya,” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Asrama Wahyudin saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut Dyding, siswa yang datang ke sekolah lebih awal bukanlah hal yang negatif, namun patut diapresiasi.

“Soal ingin anak masuk sekolah jam 05.30 WIB, bagus, bagus banget. Kalau ada jam belajar, anak sudah ‘bangun’ (siap), ada udara segar, bagus,” Kata sekarat.

Karena itu, kata Dyding, sekolah harus didahulukan dari siswanya.

“Panggil warga sekolah untuk piket di pagi hari. Jadi kalau datang pukul 06.30 WIB, piketnya pukul 05.30 atau 05.00 WIB. Jika perlu, mereka akan berada di sekolah setelah salat subuh, kata Diding.

Terkait hal itu, ia juga meminta seluruh sekolah menetapkan jadwal piket di mana pegawai sekolah datang lebih awal dari siswa untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“Oleh karena itu, kepala sekolah harus menyetujui jadwal piket lebih awal untuk menjamin keselamatan atau pelayanan siswa. Bukan hanya SMP Negeri 101 saja, mungkin semuanya akan kita evaluasi agar hal serupa tidak terjadi,” ujarnya.

Dia ditangkap

Sementara itu, Kapolsek Tana Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama mengatakan, seorang siswa SMPN 101 Jakarta ditangkap polisi atas tuduhan penculikan dan perampokan. Namun Aditya tidak merinci tanggal atau rincian penangkapan pelakunya karena kasusnya sedang ditangani Polda Metro Jaya.

Pelaku ditangkap Jatanras Polda Jaya Unit 5 Metro. Korban menghampiri polsek namun dibawa kembali dan diproses oleh Jatanras Polda Metro, kata Aditya.

Sebelumnya, Kepala SMPN 101 Jakarta di Palmera, Jakarta Barat, Uni Supangat, membagikan selebaran yang memperlihatkan wajah pria tak dikenal bernama S yang menculik dan menculik muridnya. atas inisiatif

Selebaran dipasang di sejumlah titik di sepanjang Jalan Survei Sungai Grogol di Palmerah, Jakarta Barat.

“Jadi pengawas desa (Babinsa) menyuruh kami menunjukkan wajah pelakunya. Karena kemarin pelakunya belum ditangkap, masih dalam pengawasan,” kata Uni.

S diculik oleh pria tak dikenal, caranya mengabarkan kalau ibu siswi tersebut mengalami kecelakaan.

Kemudian dijelaskan, S kemudian dipanggil ke Jembatan Penyeberangan Jalan Gatot Soebroto (JPO).

Dia kemudian dibuang ke trotoar sebelum pria itu mencuri barang-barangnya, termasuk anting-anting dan cincinnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours