SKK Migas ungkap langkah untuk capai target produksi 1 juta barel

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan serangkaian langkah untuk mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per minyak. hari. hari (BSCFD) pada tahun 2030.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, industri hulu migas merencanakan kegiatan yang masif dan agresif,” kata Direktur SKK Migas Dwi Soetjipto pada Domestic Capacity and Supply Chain Summit (SCM) 2024 di Jakarta Conventions (JCC). , Senayan, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan kegiatan yang masif dan agresif akan membawa peluang dan tantangan bagi manajemen rantai pasokan, termasuk peningkatan investasi.

Menurut Dwi, SKK Migas menargetkan nilai investasi sebesar $16,1 miliar atau Rp 242 triliun pada tahun 2024.

Artinya investasi meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2023 yaitu sebesar $13,7 miliar atau Rp 206 triliun, ujarnya.

Kegiatan kedua adalah pengeboran pengembangan ekstensif. Tahun ini targetnya adalah tercapainya 932 sumur, meningkat 388 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya menyelesaikan 240 sumur.

“Pada tahun 2029, tiga portofolio industri hulu migas kami mencakup 141 proyek dengan total investasi $36,25 miliar atau setara Rp543 triliun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, 141 proyek tersebut yakni enam proyek strategis nasional dengan total nilai investasi sebesar 32,47 miliar dolar atau Rp 487 triliun, dan 135 proyek non-PSN dengan total nilai investasi sebesar 3,78 miliar dolar atau Rp 57 triliun.

Lebih lanjut disebutkan, persentase pencapaian tingkat komponen nasional (TKDN) per 31 Juli 2024 sebesar 61,15 persen, atau di atas target komitmen TKDN 2024 sebesar 57 persen.

Menurutnya, rantai pasok yang efektif dan efisien menjadi landasan keberhasilan industri migas.

Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa rantai pasokan kita tidak hanya tangguh dalam menghadapi ketidakpastian, tetapi juga cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan pasar global dan kebutuhan dalam negeri, kata Dwi.

KTT Rantai Pasokan dan Kapasitas Nasional tahun 2024 kembali diselenggarakan oleh SKK Migas setelah sembilan tahun absen.

Acara ini kembali digelar mengingat kondisi industri hulu migas global dan lokal yang sangat dinamis dan penuh tantangan, khususnya di bidang manajemen rantai pasok yang sangat tegang dan kompetitif.

KTT Rantai Pasokan dan Kapasitas Nasional ini mengusung tema “Menavigasi rencana jangka panjang melalui rantai pasokan terintegrasi untuk mengembangkan kapasitas nasional”.

“Tema ini sejalan dengan dua dari tiga tujuan rencana strategis IOG 4.0, yaitu mencapai produksi migas sebesar 1 juta BOPD dan 12 BSCFD serta meningkatkan multiplier effect industri hulu migas” kata Dwi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours