Skotlandia vs Swiss: Beban berat Tartan Army, kans Swiss untuk lolos

Estimated read time 4 min read

Jakarta (Antara) – Skotlandia akan menghadapi Swiss pada laga kedua Grup A di Stadion Cologne pada Kamis dini hari pukul 02:00 WIB.

Kekalahan 5-1 tuan rumah dari Jerman di leg pertama tidak hanya merugikan Skotlandia, tetapi juga merusak kepercayaan diri mereka untuk menghadapi pertandingan berikutnya, yang membuat Swiss tampil bagus melawan Hongaria.

Pasukan Steve Clarke memerlukan satu poin melawan Cologne untuk menjaga harapan mereka mencapai babak grup tetap hidup, namun mimpi itu terbukti sulit.

Hal terpenting yang harus dilakukan Tentara Tartan adalah mengatasi ketakutannya, seperti yang dikatakan kaptennya Andy Robertson.

Menurut pemain Liverpool itu, Skotlandia tidak akan tahu diri saat menghadapi Jerman, namun mampu menandingi tim mana pun. Andy Robertson terlihat menyemangati timnas Skotlandia pada laga UEFA Nations League melawan Irlandia di Stadion Aviva Dublin, Sabtu (11/6/2022). ANTARA/PA melalui Reuters

Karena itu, tidak hanya manajer Steve Clarke yang perlu merombak skuadnya, para pemain Skotlandia juga perlu mengubah pola pikirnya untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri.

Tim Swiss sendiri tahu bagaimana memanfaatkan tim yang kesulitan membangun kembali kepercayaan diri.

Pasukan Murat Inaki tahu Skotlandia akan berusaha sekuat tenaga, namun mereka juga tahu apa yang perlu mereka persiapkan untuk menghadapi tim yang dilanda cedera dan berada di ambang eliminasi.

Swiss tahu bahwa Andy Robertson akan memiliki serangan yang lebih besar dan lebih maju dibandingkan saat melawan CS Jerman.

Namun, Murat tentu tidak akan menyuruh timnya menunggu tekanan dari Skotlandia dan mencari tempat aman agar tidak kebobolan poin, karena dalam sepak bola Swiss, pertahanan terbaik melawan tim penyerang adalah dengan menekan terlebih dahulu. Hal itu mereka lakukan saat mengalahkan Hongaria 3-1 di leg pertama.

Selanjutnya: Kerja Sama Tim

Akan selalu menarik menyaksikan dua tim dengan tekanan dan beban berbeda. Swiss yang bisa lebih santai tentu berbeda dengan Skotlandia yang akan lebih agresif karena tuntutan poin yang begitu tinggi.

Tentunya mereka memainkan dua gaya sepak bola yang berbeda, yang jika dicermati sebenarnya serupa karena sama-sama mengedepankan kerja sama tim.

Swiss bermain dengan kecepatan tinggi dengan energi dan tekanan. Saat menyerang, tujuh pemain akan menekan lawan secara bersamaan, sedangkan dua bek sayap akan saling adu penalti untuk memperbesar peluang.

Diorganisir oleh para pelatih Swiss, tiga gelandang akan aktif mendukung serangan dan satu gelandang bertahan akan melindungi dua bek tengah untuk mematikan serangan balik lawan.

Granit Xhaka memimpin serangan dalam mengalahkan Hongaria, dibantu oleh duo sayap Ruben Vargas dan Dan Andoy. Pemain Arsenal Swiss melaju ke babak sistem gugur dengan kemenangan 1-0. Gambar/Reuters/Dylan Martinez/RWA Antara.

Saat lawan menyerang, pemain mundur untuk mengganggu pergerakan, kemampuan menggiring bola, dan passing lawan. Hongaria menjadi korban gaya permainan mereka.

Sedangkan fokus kerja tim Skotlandia adalah passing langsung, yang menghilangkan tindakan-tindakan yang dianggap tidak perlu, seperti menggiring bola terlalu lama.

Mereka bergerak maju mundur secepat mungkin. Namun rencana permainan seperti itu berantakan saat menghadapi Jerman, sehingga memutus rotasi Skotlandia di lini tengah.

Umpan Skotlandia juga terganggu, terutama oleh Billy Gilmour dan Laurence Shankland, yang digantikan oleh bek tengah Skotlandia Ryan Portus di babak pertama karena kartu merah.

Skotlandia juga merupakan tim yang beradaptasi dengan kondisi lapangan. Mereka mengakomodasi gaya bermain berbeda yang tidak bergantung pada kemampuan spesifik para pemain. Alasan Steve Clark mendudukkan Gilmour mungkin karena dia membutuhkan lebih banyak pemain tim.

Berikutnya: Sistem baru adalah sistem baru

Kali ini Steve Clarke terpaksa menurunkan Billy Gilmour dengan sistem baru sejak awal permainan.

Ia tetap akan menggunakan tiga bek tengah, namun dalam formasi 3-4-2-1 dengan dua bek sayap yang dipasangkan dengan dua gelandang tengah.

Meski kebobolan lima gol, Clarke mengandalkan Kieran Tierney dan Jack Hendrick sebagai trio bek tengah untuk melindungi kiper Angus Gunn. Sementara itu, Grant Henley akan menggantikan Ryan Porthouse.

Callum McGregor akan diminta keluar dari bangku cadangan untuk bermitra dengan Billy Gilmour di jantung permainan Skotlandia.

Bek sayap Andy Robertson dan Anthony Ralston akan lebih maju untuk mendampingi dua gelandang tengah Skotlandia.

Sementara itu, Chey Adams terus memimpin pasangan sayap menyerang Ryan Criterion dan John McGinn.

Sebaliknya, Murat kesulitan mencari alasan untuk merombak tim yang mengantarkan Swiss meraih kemenangan. Kwadwo Duahy kemungkinan akan menggantikan Briel Mbolo untuk memimpin serangan. Briel Mbolo melakukan selebrasi usai mencetak gol untuk Swiss pada laga Grup A melawan Hongaria di Rhein Energiestadion di Cologne, Sabtu (15/6/2024). Antara/UEFA/Um.

Selain itu, saya yakin ini tidak akan tertukar dengan sepuluh startup lainnya.

Trio bertahan Ricardo Rodríguez, Manuel Akanji dan Fabian Scher tetap membuka pintu pertahanan kiper Annan Sommer dalam formasi 3-4-2-1.

Michael Abitcher dan Sloan Widmer juga berbaris di kedua sisi pertahanan untuk menyamakan dua operan Swiss dalam permainan tersebut. Granit Xhaka dan Remo Freuler.

Swiss masih menjadi favorit, dan hasil imbang lebih mungkin terjadi.

Jika Swiss menang dan Jerman mengalahkan Hongaria di saat yang sama, Skotlandia dan Hongaria akan memperebutkan salah satu dari empat tiket peringkat ketiga terbaik untuk lolos ke babak penyisihan grup.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours