SMP Islam Amalina Raih Tiga Penghargaan di Ajang Kompetisi Ilmuwan Muda ASEAN 2024

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – SMA Islam Amalina (Tangerang Selatan, Banten) berhasil menjuarai ASEAN Young Scholars Competition yang diadakan di Penang, Malaysia pada Juni 2024 pukul 10.00 hingga 14.00 WIB – sebuah prestasi yang membanggakan. Sebanyak 116 finalis melaju ke ajang bergengsi dua tahunan bertajuk The Search. Ilmuwan Muda SEAMEO (SSYS), 2024

Mereka berasal dari sekolah menengah atas, sekolah kejuruan, dan sekolah menengah atas di negara-negara anggota SEAMEO seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Indonesia merupakan salah satu negara anggota SEAMEO RECSAM (South East Asia Education Organization Regional Center for Science and Mathematics Education). Berkantor pusat di Penang, Malaysia, organisasi regional ini mengkhususkan diri dalam pendidikan sains, matematika dan teknologi, penelitian dan pengembangan di tingkat dasar dan menengah di negara-negara anggota ASEAN.

Kongres Regional SSYS ke-13 Tahun 2024 yang mengangkat tema “Youth for One Health through STEM Innovation” dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari siswa SMA, guru, dan pemerhati. Selain SMA Islam Amalina, beberapa sekolah di Indonesia juga mengirimkan finalisnya.

Siswa SMP Islam Amalina beserta guru pendamping berfoto bersama di lokasi acara SSYS 2024 di Penang, Malaysia.

Diantaranya SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMPN 1 Ketungau Tengah, SMA Semesta Semarang, SMP UMP, SMK Negeri Kendit, SMA Negeri 1 Situbondo dan SMK Ibrahimy 1 Sukorejo, SMP Islam Amalina mengirimkan tiga tim untuk menyerahkan tiga proyek penelitian ke SSYS. peristiwa.

Mereka adalah Magani Asha Bella, Aisya Zahra Salsabila, Sonia Larasati dan Kayla Alika Ilmi yang mengusulkan mempelajari robot pengukur kualitas air. Danial Kenzie Nirvasita, Najma Yasfin Faranukha, Putri Sarisha Kazimira Hanan dan Vihikan Vijnanazhat kemudian meneliti herbal pengusir nyamuk. Sementara itu, Mahan Farhani Isdinantoro, Keanu Putra Wahyudi, Keanu Atalah Akira dan Muhammad Satrio Nugroho memaparkan makalah penelitian mengenai minuman herbal yang diolah dari biji pepaya.

Panitia SSYS menyeleksi ratusan proyek penelitian dari berbagai negara SEAMEO, dan 116 finalis diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan dewan juri yang ahli di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Tim peneliti robot pengukur kualitas air SMA Islam Amalina berhasil meraih tiga penghargaan pada ajang SSYS 2024 di Penang, Malaysia.

Proyek penelitian Robot Pengukur Kualitas Air SMP Islam Amalina berhasil meraih tiga penghargaan, yaitu Penghargaan Khusus Kontribusi Pendidikan, Penghargaan Khusus Potensi Komersial, dan Penghargaan Khusus Penerapan Konsep STEM.

“Alhamdulillah kita bersyukur dan bangga sekali atas keberhasilan tim SMA Islam Amalina yang berhasil mencapai tiga final dan juga prestasi luar biasa satu tim yang berhasil meraih tiga penghargaan di SSYS 2024. Ini merupakan bukti nyata. Dedikasi, Kerja Keras, dan Kecerdasan Siswa “Siswa kita belajar sains,” kata Fendra Kusnuryadi, Kepala Sekolah SMA Islam Amalina, kepada dlbrw.com, Jumat (14 Juni 2024).

Fendra menambahkan, prestasi ini juga mencerminkan komitmen SMA Islam Amalina dalam mengembangkan bakat dan potensi setiap siswanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesuksesan tim SMA Islam Amalina, lanjut Fendra, tidak hanya mengharumkan nama sekolah secara nasional, namun juga memperkuat posisinya sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di kancah internasional. “Dalam semangat itulah SMA Islam Amalina berupaya mendukung dan mendorong pengembangan potensi dan bakat siswanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.

SMA Islam Amalina selalu mengirimkan tim pada ajang dua tahunan bergengsi tersebut. Sebelumnya pada tahun 2014, 2016, dan 2018 sekolah ini berhasil mengalahkan finalisnya di Penang. Acara SSYS dibatalkan pada tahun 2020 dan 2022 karena pandemi Covid-19 melanda dunia. Dalam rangka SSYS 2014, SMA Islam Amalina juga berhasil mendapatkan penghargaan istimewa.

Usai mempresentasikan hasil penelitiannya, para finalis berkesempatan menampilkan karyanya dalam pameran publik di lokasi acara. Ini adalah kesempatan yang baik bagi siswa untuk berkomunikasi langsung dengan audiens dari berbagai negara yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang karya mereka. Selain itu, dalam acara yang berlangsung selama 4 hari tersebut, mahasiswa Indonesia berkesempatan untuk berinteraksi dengan finalis dari negara ASEAN lainnya, yang dapat digunakan untuk bertukar pengalaman dan menjalin jaringan persahabatan antar negara.

Selain mendemonstrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ilmuwan muda ini juga berkesempatan menampilkan keberagaman budaya Indonesia dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah pada pameran tersebut.

“Alhamdulillah anak-anak SMPI “Amalina” menunjukkan keberanian yang luar biasa di kompetisi tingkat internasional ini. “Mereka senang dan bangga bisa menjadi bagian dari acara SSYS ini karena mendapatkan pengalaman yang luar biasa,” ujar Taskia Hamda, guru SMA Islam Amalina yang bersama Nia, guru pendamping lainnya, mengawasi dan mengawasi acara tersebut dari awal. awal . Mariana Sakhrani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours