Soal Buku Cabul Masuk Kurikulum, PP Muhammadiyah: Tarik Panduannya!

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dewan Pimpinan Pusat Pendidikan Dasar, Menengah, dan Nonformal (Dikdasmen PNF) Muhammadiyah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperbarui ‘Pedoman Penggunaan Buku Literatur Anjuran’ yang dimasukkan dalam Kurikulum. Program Sastra tersebut Pasalnya, buku-buku yang direkomendasikan mengandung kekerasan seksual dan perilaku hubungan menyimpang.

“Kami mendesak agar buku ‘Pedoman Penggunaan Buku Sastra Anjuran’ dikeluarkan dari peredaran karena merekomendasikan buku sastra yang beberapa di antaranya mengandung kekerasan fisik dan seksual serta perilaku menyimpang dalam hubungan yang tidak sesuai dengan agama. dan akhlak,” jelas Wakil Ketua Dewan Pendidikan dan Pendidikan Dasar PNF PP Muhammadiyah, Alpha Amirrachman dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Baca: Kapolda Jateng dan Danrem Pamungkas Bersaudara lho!

Menurutnya, buku-buku sastra yang direkomendasikan berpotensi memberikan pemahaman yang salah kepada anak bangsa, khususnya di bidang etika dan perilaku dalam membangun hubungan antarmanusia yang baik dan beradab. Hal ini juga tidak sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 44 Tahun 2008 yang melarang peredaran pornografi, termasuk perilaku menyimpang dalam bentuk apapun.

“Buku-buku ini tentu kontraproduktif terhadap penguatan pendidikan karakter yang diusungnya,” jelas Alpha. Ia memberikan beberapa contoh kalimat dan frasa yang menjadi permasalahan. Salah satunya berbunyi:

“Tetapi laki-laki itu menarik tubuhku. Lalu bersamaan dengan ayunan indah ke bawah, ombak mendaratkan XXXXX di XXXXX. Aku tidak melawan, bahkan XXXXX kami pun berantakan saat dia berbisik pelan.” “Rambutnya ditarik. Lehernya dipotong, dipelintir, dan terus berjalan. XXXXXXX dipotong.” “”… ..kamu tidak ingin XXXXXXXXXX dengan laki-laki yang mengendarai kuda. Aku punya fotomu dan XXXXXX…”

Baca: Perkenalkan Jampidmil, Jenderal yang bertugas di Kejaksaan Agung

Menurut Alpha, ada juga cerita seorang gadis dengan gangguan mental yang dieksploitasi secara seksual oleh orang dewasa. Ia mengatakan, deklamasi yang disebutkan dalam buku panduan tersebut tidak dijamin akan mematahkan semangat para pembaca buku sastra tersebut.

Apalagi bagi siswa pada tahap usia ini yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar untuk mengeksplorasi lebih jauh, terutama hal-hal yang tidak sesuai dengan norma moral dan agama. Selain itu, kata Alpha, rekomendasi buku panduan dan buku sastra juga bisa membuat heboh masyarakat.

Hal ini kemudian juga dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya terhambat karena kurangnya perhatian khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyikapi hilangnya pembelajaran akibat Covid-19 yang berujung pada kemunduran hasil PISA yang mengkhawatirkan.

Baca: Prabowo didampingi Erick Thohir menerima pemilik Burj Khalifa.

“Dewan Pendidikan Dasar PNF PP Muhammadiyah menghimbau Kemendikbud untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan dan berkonsultasi secara luas dengan pemangku kepentingan di bidang pendidikan,” kata Alpha.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours