Soal Papua, Pemerintah Telah Beri Penjelasan ke KTHAM PBB

Estimated read time 2 min read

JENEWA – Wakil Tetap Indonesia untuk PBB (PTRI) Jenewa memberikan penjelasan rinci kepada Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (KTHAM) Michelle Bachelet tentang apa yang terjadi di Papua. Hal ini disampaikan PTRI di Papua usai terjadi kerusuhan pada pertemuan tersebut atau menjelang konferensi pers KTHAM PBB.

Pertemuan tersebut untuk memberikan gambaran akurat mengenai situasi di Papua karena terdapat berbagai pemberitaan menyimpang yang tidak mencerminkan situasi sebenarnya dan latar belakang peristiwa tersebut, jelas PTRI Sindonews di Jenewa, Kamis (9/5/2019).

Dalam pertemuan tersebut, informasi diberikan mengenai situasi dan sejumlah upaya yang sedang berlangsung, termasuk hak asasi manusia, dialog dan advokasi.

“Aparat keamanan juga dikatakan bertindak profesional dan tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi massa,” kata PTRI.

PTRI juga menjelaskan alasan pemerintah membatasi akses Internet. Hal ini dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah penyebaran misinformasi dan misinformasi yang memperburuk keadaan dan merugikan masyarakat.

“Kebijakan ini dipantau dan dievaluasi sesuai dengan situasi di Papua,” jelas PTRI.

PTRI juga mencatat, baik Presiden Jokowi maupun sejumlah pemerintah pusat dan daerah, termasuk elemen masyarakat di Indonesia, sangat menyayangkan kejadian rasisme di Malang dan Surabaya yang memicu protes massal di Papua.

“Komentar Jenewa PTRI tampaknya memberikan gambaran yang jelas dan tepat kepada KTHAM tentang bagaimana menyeimbangkan komentarnya antara mengungkapkan keprihatinannya dan menyambut upaya nyata pemerintah Indonesia untuk mengatasi situasi di Papua sejalan dengan komitmennya terhadap demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia. rakyat. hak di Indonesia,” kata PTRI dalam pernyataannya.

Pada tanggal 4 September 2019, KTHAM PBB Michelle Bachelet mengadakan konferensi pers mengenai satu tahun masa jabatannya sebagai KTHAM dan membahas perubahan situasi hak asasi manusia di dunia.

Dalam jumpa pers kali ini, KTHAM tidak secara spesifik berbicara mengenai Indonesia. Indonesia (Papua) hanya disebutkan satu kali, mengacu pada tren protes massal yang terjadi di berbagai belahan dunia seperti Hong Kong, Rusia, Honduras, Zimbabwe, India, dan Indonesia (Papua). Dalam jumpa pers tersebut, wartawan tidak menanyakan tentang Indonesia, khususnya situasi di Papua.

Pada hari yang sama, situs KTHAM memuat pernyataan media yang berisi komentar KTHAM terhadap situasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. KTHAM menyampaikan keprihatinannya atas jatuhnya korban jiwa, baik warga sipil maupun aparat keamanan. Selain itu, KTHAM menyambut baik seruan Presiden Indonesia Joko Widodo dan pejabat tinggi lainnya untuk melawan rasisme dan diskriminasi, serta memulihkan dialog dan perdamaian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours