Soal Rasionalisasi SDM TikTok-Tokopedia, Begini Pandangan Apindo

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pembaruan yang dilakukan Bytedance, induk perusahaan Tiktok Shop, kepada Tokopedia masuk akal. Restrukturisasi organisasi pasca merger tidak dianggap sebagai langkah penggantian pekerja dengan tenaga kerja Tionghoa perantauan (TKA).

Danang Girindrawawardana, Vice President Kebijakan Publik, mengatakan: “Dengan bergabungnya TikTok Shop dan Tokopedia, tentu akan ada peningkatan dalam manajemen dan perusahaan. Wajar jika ada peningkatan praktik sumber daya manusia (SDM).” Apindo, Rabu (3/7/2024).

Danang melanjutkan, dengan situasi Tokopedia saat ini, perlu adanya rasionalisasi terhadap tenaga kerja. Menurut dia, keputusan memecat pekerja Tokopedia bukan bertujuan untuk menggantikan mereka dengan pekerja asing asal China.

Tentu saja pengusaha pasti akan memilih mempekerjakan tenaga kerja lokal dibandingkan tenaga kerja asing. Karena tenaga kerja lokal lebih murah dibandingkan tenaga kerja asing. Kecuali jika permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pasar tenaga kerja lokal, kata Danang.

Danang memperkirakan pasca merger, TikTok Shop-Tokopedia akan membutuhkan tenaga lebih banyak atau setidaknya sama. Pasalnya, bisnis perusahaan semakin berkembang dengan adanya media sosial dan e-commerce.

Danang menambahkan, rasionalisasi pekerja di Tokopedia juga tidak bisa dikaitkan dengan situasi di industri tekstil maupun industri manufaktur. Keduanya adalah hal yang berbeda.

“Kalau satu atau dua perusahaan bangkrut, mungkin salah manajemennya. Tapi kalau hampir semua pabrik yang banyak bekerja bangkrut, berarti kaptennya yang bertanggung jawab, dalam hal ini pemerintah yang punya. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan tersebut ditegaskan Danang: “Karena ‘itu kalau dilihat dari penangguhan pekerjaan di sektor-sektor yang banyak melakukan pekerjaan, menurut saya itu adalah kesalahan kebijakan pemerintah.

Sebelumnya, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) juga membantah 450 pekerja yang kehilangan pekerjaan di Tokopedia-TikTok bisa digantikan oleh pekerja asing asal China.

Direktur Jenderal Pengembangan Jaminan Sosial dan Hubungan Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri menegaskan, penghentian sementara Tokopedia-TikTok dilakukan melalui kajian yang cermat.

Indah mengatakan: “Pemecatan pekerja tidak terjadi karena adanya penggantian pekerja asing. Kami memantau evaluasi secara ketat dan memastikan semua peralatan yang digunakan mengikuti prosedur.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours