Software Autocad Hadirkan Teknologi Peta 3D untuk Penerbangan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Teknologi pemetaan 3D telah menjadi bagian integral dari industri penerbangan modern, memberikan banyak manfaat dan penerapan yang penting bagi keselamatan, efisiensi, dan pengalaman pelanggan.

Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Yayasan Kahayatama Indonesia (CTIF) bekerjasama dengan Kementerian ATR, BPN menyelenggarakan Autodesk ASEAN CSR Education.

Baca juga – Israel-Maroko akan memulai penerbangan langsung

Tanggung jawab sosial perusahaan ini diwujudkan dalam bentuk software Autocad yang melayani putra-putri terbaik Indonesia dan nantinya juga putra-putri daerah 3T (daerah tertinggal, daerah perbatasan dan daerah paling terpencil).

“Kami selalu mengedepankan kolaborasi dan inovasi dalam setiap proyek yang kami kerjakan,” kata General President CTIF Nanny Hadi Tiahjanto, Kamis (15 Agustus 2024).

Ketua Harian Hani Handayan menambahkan, dengan pendekatan berbasis kebutuhan dan partisipatif, CTIF berkomitmen memberikan dukungan menyeluruh dan berkelanjutan kepada masyarakat, termasuk memberikan pendidikan berkualitas kepada putra-putri terbaik Indonesia.

Untuk pilot project, Hani mengatakan software dan pelatihan Autocad akan diuji coba di SMA Pradita Dirgantara Boyolali di Jawa Tengah dan Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta.

Irgo Eresta Jaya, Direktur Departemen Survei dan Pemetaan Tanah dan Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, M.Eng., M.Si., didampingi istrinya, Hadi Tjahjanto menjelaskan, ATR BPN dan Autodesk sudah lama menjalin kerja sama. . Berkolaborasi untuk mendukung kerja BPN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya terkait pemetaan, survei dan sertifikasi.

Virgin Eresta Jaya mengatakan, langkah BPN selanjutnya adalah menerapkan program pemetaan dan survei 3 dimensi setelah seluruh lahan sudah terverifikasi. BPN berharap kedepannya dapat terus bekerja sama dengan Autodesk untuk memenuhi kebutuhan pemetaan 3D. BPN akan melaksanakan rencana peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan pemetaan 3D dan tentunya dukungan teknis Autodesk.

“Untuk memberdayakan anak-anak terbaik Indonesia, Pendidikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dalam bentuk software Autocad milik AutodeskASEAN merupakan wujud nyata implementasi human capital tersebut,” kata gadis itu.

Sementara itu, Managing Director Autodesk ASEAN Ivy Rainer mengatakan Autodesk berkomitmen untuk berbisnis di Indonesia dan akan menjadi mitra jangka panjang tidak hanya dengan ATR-BPN tetapi juga dengan K/L lainnya.

“Jutaan izin pendidikan kami berikan kepada seluruh universitas di dunia dan kami berharap mendapatkan izin yang sama di Indonesia,” kata Ivy.

Lebih lanjut, Karen Loh, Head of Customer Sales kawasan ASEAN, menjelaskan bahwa Autodesk merupakan penyedia software desain, hiburan, dan teknik 3D.

Kepala Perwakilan Supardi menambahkan, software Autodesk banyak digunakan di berbagai industri dan institusi, termasuk pemerintah dan swasta. Senada dengan hal tersebut, Ifan Setia Effendi, Regional Accounts Sales Executive, mengatakan pemanfaatan solusi Autodesk mencakup bidang konstruksi, manufaktur, hiburan multimedia, dan desain produk.

Rachma Fitriat, dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, menyampaikan apresiasinya terhadap CSR pendidikan ini. Rachma menilai kerja sama antara CTIF, ATR-BPN dan AutodeskASEAN sangat baik.

Hal ini sejalan dengan prioritas program pertama Presiden terpilih Asta Cita Republik Indonesia 2024-2029, yaitu penguatan sistem peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang difokuskan pada penguatan kerjasama antar lembaga pendidikan. Pemerintah dan industri semakin meningkatkan penggunaan digital dan teknologi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours