Sosok Abuya Mama Ghufron, Viral usai Ceramah dengan Bahasa Semut dan Suryani

Estimated read time 3 min read

MALANG – Abuja Mama Gufron, tokoh ulama asal Malang, Jawa Timur, menyedot perhatian saat khotbahnya dalam bahasa Semut dan Suryani menjadi kontroversi. Video khotbah pendeta Malang ini beredar di media sosial dan menimbulkan reaksi positif dan negatif di kalangan netizen.

Abuia Mama Ghufron menelusuri jejaknya di Pondok Pesantren (Ponpes) UNIK Nusantara, tempat ia dibesarkan di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Pondok pesantren ini merupakan salah satu dari 9 pesantren yang dikelola oleh Abuia Mama Ghufron.

Ubad Aminullah yang selama ini menjabat sebagai Pengurus Pondok Pesantren UNIK Nusantara mengatakan, sosok Abuja Mama Gufron memiliki nama lahir Ijus Sugirman. Ia merupakan suami dari pasangan suami istri H Endang Mustofa dan Hj Suntari di Jawa Barat.

“Abuja itu anak lagi. Beliau keturunan pahlawan, ada pahlawan Bandung Lautan Api bernama Ujang Maruf yang merupakan kakeknya, sahabatnya Muhammad Toha Hussein Sastranegara,” kata Ubad Aminullah saat ditemui. di Pondok Pesantren UNIK Nusantara, Kabupaten Malang, pada Jumat (28/6/2024).

Kakek Abuja Mama Gufron meninggal saat berperang melawan penjajah Belanda dan teman-teman kereta apinya. Salah satu senjata leluhur Abuya Gufron juga diklaim dipajang di Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung.

“Sejak kecil, menurut kesaksian pamannya di Bandung, dia mempunyai tingkah laku yang aneh. Setelah gagal tamat SD, dia kabur dari rumah. Singkat cerita, di usia 12 tahun dia sudah bersekolah. ( Pondok Pesantren) Cibuntu, di Pandeglang, Banten, di pondok Alhasania,” jelasnya.

KH Hasan Amin atau Abuya Armin merupakan guru pertama dari Ijus Sugirman. Kemudian Abuja Amin memberi nama Iyus Sugirman Muhammad Abdul Gufron. Abuia Armin sendiri, jika ditarik garis lurus ke atas, maka sanad profesinya akan langsung terhubung dengan Nabi Muhammad SAW.

Abuja Mama Armin belajar kepada KH. Asnavi Caringin Labuan Banten belajar kepada Syekh Abdul Karim Banten, kemudian Syekh Abdul Karim Banten juga belajar kepada Syekh Nawawi. Kemudian Syekh Nawawi sampai kepada Rasulullah, sumber ilmunya, dan banyak ulama yang mengajar di “Banyak Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelasnya.

Nama Abuia Mama sendiri merupakan julukan bagi seorang umat Kristiani. Misalnya nama Abuja di masyarakat Surabaya sama dengan nama Abah, nama Mama berasal dari wilayah barat Pulau Jawa, atau sama dengan Ayah Kiai dalam budaya Jawa di Jawa Tengah dan Timur. . Jawa.

“Abuja di Surabaya jadi abah, ibu diambil teman, kalau di Jawa jadi ibu, lalu di Jawa Tengah bapak Kiai, ini julukan sesuai nama tanah. Panggilan Kiai populer, tapi di Jawa Barat atau Sunda wilayah itu disebut mamang,” ujarnya.

Dulu, Pondok Pesantren UNIK Nusantara sempat kepincut setelah ceramah Mama Gufron di Abuja, pemilik nama asli Abdul Gufron Al Bantani, disebut menuai kontroversi.

Dalam khotbahnya, Abuja Mama Gufron mengatakan dia bisa berbahasa Syria, berbicara semut bahkan menjadi penjaga neraka.

Video tersebut disebut-sebut dicuri oleh orang tak bertanggung jawab di media sosial. Video tersebut merupakan ceramah dan pendidikan agama yang dilaksanakan di Pondok Pesantren UNIK Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours