SpaceX Hentikan Sementara Peluncuran Roket Falcon 9, Apa Alasannya?

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – SpaceX menghentikan sementara peluncuran Falcon 9 setelah roket tersebut mengalami masalah saat peluncuran astronot NASA Crew-9. Crew-9 pada Sabtu (28/9/2024) dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida membawa kapsul Crew Dragon bernama “Freedom”.

Pada awalnya semuanya tampak berjalan baik. Tahap pertama roket Falcon 9 berhasil mendarat tak lama setelah lepas landas, dan tahap kedua roket berhasil menempatkan kapsul Freedom ke orbit yang sesuai. Kapsul tersebut akan mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Minggu (29 September 2024) sesuai rencana.

Namun di luar dugaan, masalah muncul pada tahap kedua setelah operasi utama selesai. SpaceX mengumumkan pada Minggu pagi bahwa tahap kedua roket (tahap atas) mengalami masalah selama “pembakaran deorbit”. Istilah tersebut mengacu pada proses pembakaran mesin pesawat luar angkasa agar bisa masuk kembali ke atmosfer bumi.

“Setelah peluncuran Crew-9 yang sukses hari ini, tahap kedua dari Falcon 9 mendarat di laut sesuai rencana, namun mengalami luka bakar deorbit yang tidak direncanakan. Akibatnya, tahap kedua mendarat dengan selamat di laut, tetapi di luar area yang dituju. Kami akan melanjutkan peluncuran setelah kami memiliki pemahaman yang lebih baik tentang akar permasalahannya,” katanya. kata Spacex dalam keterangan Selas (10/1/2024).

Karena kejadian tersebut, SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran 20 satelit area luas untuk Eutelsat OneWeb, yang dijadwalkan diluncurkan pada Minggu dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California. Permasalahan ini bukan kali pertama terjadi pada tahap kedua. SpaceX telah mengalami masalah serupa setidaknya dua kali dalam tiga bulan terakhir. Pada 11 Juli, roket tersebut mengalami kebocoran oksigen cair di bagian atas roket saat mengirimkan 20 satelit Internet Starlink milik SpaceX. Akibatnya, pesawat luar angkasa tersebut meluncur terlalu rendah dan akhirnya menghilang.

SpaceX mengidentifikasi penyebab masalahnya adalah retakan pada tabung sensor tekanan di sistem oksigen cair tingkat atas. Falcon 9 kembali terbang hanya dua minggu kemudian dan berhasil menyelesaikan misinya pada 27 Juli.

Roket Falcon kembali mengalami kendala setelah tahap pertama gagal mendarat pada misi pada 28 Agustus, meski secara umum misi berjalan dengan baik. Kesenjangan ini bahkan lebih pendek karena Falcon 9 berhasil menyelesaikan dua misi dan mendarat dengan sukses hanya dalam tiga hari.

Crew-9 akan mengirim Haig dan Gorbunov ke ISS selama sekitar lima bulan. Keduanya akan kembali ke Bumi pada bulan Februari bersama astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams, yang telah berada di ISS sejak Juni dengan kapsul Boeing Starliner.

Starliner kembali ke Bumi awal bulan ini tanpa mereka. Kapsul tersebut mengalami masalah dengan sistem propulsinya di orbit, dan NASA menganggap terlalu berbahaya untuk mengembalikan awaknya ke Bumi dengan pesawat ruang angkasa. Oleh karena itu, badan antariksa mengubah misi Crew-9, memungkinkan Willmore dan Williams kembali ke Bumi dengan kapsul Freedom.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours