SPMT: “Port stay” Terminal Jamrud Surabaya turun setelah transformasi

Estimated read time 4 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), yayasan PT Pelabuhan Indonesia (Persero), mengatakan perubahan tersebut akan berdampak positif terhadap pengurangan waktu transit atau “port stop” di Terminal Jamrud di Pelabuhan Tanjung Perak. Wilayah Surabaya di Jawa Timur.

“PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, telah menunjukkan kemampuannya dalam mengurangi ‘pelabuhan pelabuhan’ setelah melakukan transformasi besar-besaran,” kata Manajer Cabang Jamrud Neelam Mira Muh Junadhi dalam keterangannya. Jakarta, Kamis.

Dengan menerapkan beberapa inovasi dan perbaikan infrastruktur, terminal Jamrud, Neelam dan Mira di Surabaya berhasil mengurangi waktu transit dengan lebih baik, kata Junaidhi.

Perubahan yang dilakukan meliputi modernisasi fasilitas, peningkatan kapasitas dan penerapan teknologi maju, yang semuanya berkontribusi pada pengurangan “halte pelabuhan”.

“Langkah-langkah ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pelabuhan tetapi juga membawa manfaat besar bagi pengguna jasa,” ujarnya.

Dia mengatakan pengurangan penundaan pelabuhan akan memungkinkan kapal untuk segera melanjutkan perjalanannya, mengurangi biaya operasional dan mempercepat pengiriman kargo. Waktu tunggu kapal di Terminal Jamrud saat ini 53,74 jam, turun dibandingkan sebelumnya 63,10 jam.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan komitmen SPMT untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan dan meningkatkan operasional logistik containerless di Indonesia dengan menerapkan sistem PTOS-M di terminal Jamrud, Neelam dan Mira di Surabaya mulai Mei 2023.

Perubahan tersebut akan berkontribusi pada efisiensi dengan mengurangi waktu transit sebesar 14,8 persen dari 57,39 jam per kapal pada kuartal I tahun 2023 menjadi 48,88 jam per kapal pada kuartal I tahun 2024, kata Junaidhi.

Selain itu, idle time (IT) atau waktu tanpa listrik berkurang signifikan sebesar 40 persen dari 6,4 jam per kapal pada kuartal I tahun 2023 menjadi 3,8 jam per kapal pada kuartal I tahun 2024.

Ia mengatakan, perubahan pelayanan dan renovasi di Terminal Jamrud Nilam Mira juga berdampak pada peningkatan lalu lintas hingga Mei 2024.

Dikatakannya, lalu lintas bongkar muat barang umum di Terminal Jamrud Neelam Mira sampai dengan Mei 2024 mencapai 1.987.180 ton/m3, tumbuh sebesar 15,62 persen dari lalu lintas angkutan barang umum sampai Mei 2023 sebesar 1.718.694 ton/m3.

Junaidhi menjelaskan SPMT akan terus melaksanakan proses operasional dan transformasi bisnis serta inovasi di seluruh pelabuhan berdasarkan enam pilar inti yaitu proses bisnis, sumber daya manusia, teknologi, peralatan, infrastruktur dan HSSE.

“Selain mengurangi kemacetan pelabuhan dan keterlambatan kargo, salah satu penerapan nyatanya adalah dengan penerapan PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multiguna) di Terminal Jamrud. Sistem ini telah menunjukkan peningkatan pelayanan yang signifikan pada tahun 2023,” ujarnya. Dijelaskan. .

Menurutnya, penerapan PTOS-M dijamin akan meningkatkan produktivitas dengan mencatatkan kinerja Ton/Kapal/Hari (T/S/D) yang lebih tinggi.

Hingga Mei 2024, lanjut Junaidhi, total produksi kargo meningkat 26,31 persen (yoy) menjadi 1.887 T/S/D dalam setahun dari 1.494 T/S/D pada periode yang sama tahun 2023.

Kinerja angkutan curah juga meningkat sebesar 11 persen dari 3.303 T/S/D menjadi 3.665 T/S/D, sedangkan curah cair meningkat sebesar 29,49 persen dari 2.156 T/S/D menjadi 2.793 T/S/D.

Terminal Jamrud merupakan fasilitas penanganan kargo umum dan curah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dengan Jamrud Utara dan Barat untuk kargo umum internasional dan curah kering serta Jamrud Selatan untuk operasional kargo umum domestik. Stasiun ini menangani berbagai produk seperti produksi beras, gula, jagung dan baja.

SPMT Cabang Jamrud Neelam Mira juga berperan penting dalam menangani kargo produk beras yang diimpor dari Vietnam, Thailand dan negara lain untuk didistribusikan ke berbagai wilayah Jawa Timur.

Sekretaris Perusahaan SPMT Fiona Sari Utami mengatakan, keberhasilan Terminal Jamrud Neelam Mira dalam mengurangi kemacetan pelabuhan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan pelayanan yang lebih baik kepada industri maritim.

Kedepannya, SPMT akan terus mengadopsi dan melakukan inovasi teknologi baru untuk meningkatkan operasional dan layanan pelabuhan.

Menurutnya, dengan komitmen yang kuat dan perubahan yang berkelanjutan, SPMT siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di industri logistik dan kepelabuhanan.

“Dengan demikian, SPMT tidak hanya berperan besar dalam industri pelabuhan non peti kemas di Indonesia, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi dan arus logistik tanah air,” kata Fiona.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours