Stem Cell Mesenkimal Kini Jadi Terapi Regeneratif untuk Cedera, Disfungsional, dan Kerusakan Organ Tubuh

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Terapi sel induk kini tidak hanya ditujukan untuk kelainan darah atau kelainan sistem imun yang serius saja, tapi juga bidang regeneratif. Karena fungsi regeneratifnya, sel punca mempunyai potensi besar untuk memperbaiki organ tubuh yang terluka, rusak atau rusak.

Tubuh kita secara alami memiliki sel induk yang memperbaiki kerusakan di dalam tubuh. Namun, jumlah sel induk alami dalam tubuh akan terus berkurang seiring berjalannya waktu karena kerusakan harian yang ditimbulkannya pada tubuh kita. Oleh karena itu, diperlukan tambahan sel induk bila diperlukan, terutama dalam hal pengobatan.

Terapi sel induk dapat dikatakan merupakan langkah besar dalam bidang transplantasi, karena merupakan transplantasi sel yang seharusnya lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan donor organ yang persediaannya lebih terbatas.

Meskipun terapi sel induk belum menjadi pengobatan yang umum, namun pengobatan ini memiliki potensi besar untuk pengobatan segala jenis penyakit di masa depan. Kita mempunyai banyak sumber sel induk di dalam tubuh, dan salah satu sumber yang paling umum dan paling aman saat ini adalah sel induk tali pusat.

Di Indonesia, terapi sel induk termasuk dalam kategori layanan terapi berbasis penelitian. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 032/MENKES/SK/II/2014, Kementerian Kesehatan RI menetapkan 11 rumah sakit sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, penelitian dan pendidikan perbankan jaringan dan sel induk. Diantaranya – RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP dr. Sarjito, RSUP dr. Soetomo, dan RSUP dr. Gerbong.

Sebuah uji coba di Indonesia menggunakan sel induk untuk mengobati sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang terjadi pada pasien COVID-19.

“Tali pusar mengandung sel punca atau disebut juga sel punca mesenkim yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit degeneratif. Sel punca mesenkim merupakan salah satu jenis sel punca multipoten, artinya merupakan jenis sel yang dapat memperbaharui dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel tertentu. Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sel induk mesenkim dapat berdiferensiasi menjadi osteoblas, kondrosit, adiposit, sel hati, dan neuron, jelas dr Meriana Virtin, penasihat medis PT Cordlife Persada.

Ia menambahkan, sel punca mesenkim mempunyai efek imunosupresif (kemampuan menghambat kerja sistem imun) dan imunomodulasi (kemampuan memodifikasi respon imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan alami dan adaptif). Sel induk mesenkim yang berasal dari tali pusat dianggap yang termuda, karena sel ini dikumpulkan segera setelah bayi lahir.

Kini, dengan berkembangnya teknologi, tali pusar dapat disimpan di dalam tali pusar dalam waktu yang lama. Dengan cara ini, tali pusar bisa digunakan untuk diri sendiri atau untuk anggota keluarga yang mungkin memerlukan perawatan di kemudian hari.

Sel punca mesenkim diharapkan mampu menggantikan sel-sel yang rusak ketika masuk ke dalam tubuh penerimanya. Selain itu, sel induk mesenkim juga memiliki kemampuan untuk mengeluarkan molekul yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menciptakan lingkungan mikro yang mampu melakukan regenerasi jaringan.

Salah satu proses penting yang terlibat dalam memperoleh dan menyebarkan sel induk mesenkim dari tali pusat dikenal sebagai proses ekspansi. Kualitas sel induk yang dihasilkan selama proses ekspansi ini berperan penting dalam menentukan keamanan pengobatan. Oleh karena itu, fasilitas pengolahan perluasan sel induk harus memenuhi beberapa kriteria untuk menjamin kualitas produk, jelas Dr. Mariana Virtin.

Sejak tahun 2015, PT Cordlife Persada telah bermitra dalam perluasan sel induk dengan Regenic, yang berfungsi sebagai fasilitas pemrosesan sel induk untuk tali pusat yang disimpan dalam jaringan Cordlife Group.

Direktur Utama PT Bifarma Adiluhung dr. Sandy Clinton, MD

“Sebelum sel punca mesenkimal kami kirimkan ke rumah sakit tempat dilakukan pengobatan, kami melakukan pengujian untuk memastikan tidak ada kontaminasi bakteri dan endotoksin, sehingga sel aman untuk diberikan kepada pasien,” jelasnya.

Regenic akan melanjutkan dan memperluas kerjasamanya dengan PT Cordlife Persada. “Selain pengolahan sel induk, Regenic akan mengedukasi para dokter, pasien, dan masyarakat umum untuk lebih mengetahui dan memahami potensi dan manfaat sel induk bagi kesehatan serta memilih sel induk yang diperoleh dari fasilitas bersertifikat,” lanjut Dr. berpasir.

Regenic merupakan industri farmasi milik PT Bifarma Adiluhung, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, yang merupakan perusahaan pengolah sel induk pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapat izin dari Kementerian Kesehatan dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) RI. Sertifikat BPOM. Saat ini Regenic merupakan perusahaan pengolah sel induk dan metabolit terbesar di Indonesia dengan sertifikasi cGMP (Current Good Manufacturing Practice).

“Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen PT Cordlife Persada dalam memberikan layanan berkualitas kepada pelanggannya. “Pengolahan sel induk di fasilitas bersertifikasi cGMP dapat memberikan keyakinan bahwa sel induk yang dihasilkan aman untuk digunakan dalam terapi,” kata Retno Suprihatin, Direktur PT Cordlife Persada.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours