Stephen Curry dan LeBron James bawa AS bangkit dan tekuk Serbia 95-91

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Bintang bola basket Amerika Stephen Curry dan LeBron James berhasil membawa negaranya bangkit dari defisit 17 poin menjadi kemenangan 95-91 atas Serbia yang dibintangi Nikola Jokic dan melaju ke final bola basket putra Olimpiade Paris 2024.

Saat bermain di AccorArena Paris, Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB, bintang Golden State Warriors Curry tampil impresif dengan 36 poin, dan pencetak gol terbanyak NBA James mencatatkan triple-double dengan 16 poin, 12 rebound, dan 10 assist.

Curry membuat lima lemparan tiga angka, dan mencetak 17 poin pada kuarter pertama. Namun Serbia mencetak lima lemparan tiga angka, memimpin 31-23 setelah lemparan pertama, dan terus menyerang.

Tembakan tiga angka berturut-turut dari Curry dan Jrue Holiday memangkas defisit menjadi 59-65 di penghujung kuarter ketiga, namun AS tidak mampu menahan Serbia hingga akhir yang pahit, ketika mereka tertinggal 63-76.

Terakhir, tembakan tiga angka Curry dua menit 24 detik sebelum kuarter keempat berakhir memberi AS keunggulan pertama sejak kuarter pertama dengan skor 87-86, dan kemudian menang 95-91.

“Jika Anda menjatuhkan pukulan besar seperti itu, Anda akan mendapatkan momen-momen itu,” kata Curry.

“(Saya) belum bisa memukul bola dengan baik sepanjang turnamen, tapi itu tidak menggoyahkan kepercayaan diri Anda menghadapi momen ini.”

“Kemenangan besar bagi kami. Kami tahu kami akan mendapat tantangan, kami tahu ini akan menjadi pertandingan tersulit, tapi ini adalah upaya nyata,” tambah James.

Dari kubu Serbia, Jokic, peraih MVP NBA tiga kali, menyelesaikan pertandingan dengan 17 poin dan 11 assist, tertinggal dari Bogdan Bogdanovic yang memimpin dengan 20 poin.

Amerika Serikat akan menghadapi Prancis di final yang digelar pada Sabtu (10/8) waktu setempat atau Minggu (11/8) pukul 02:30 WIB menyusul kemenangan tim tuan rumah 73-69 atas juara bertahan Piala Dunia Jerman.

Carey mengatakan Prancis akan menjadi pesaing yang sulit di final karena bermain di depan pendukungnya. “Saya tahu mereka ingin memanfaatkan energi di rumah mereka.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours