Stop beri obat manusia ke anabul, ternyata bisa jadi racun

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Radhyan Fadiyar Sahitya, dokter hewan lulusan Universitas Gadjah Mada, mengatakan penting untuk menghentikan pemberian Anabul alias hewan peliharaan kesayangan kepada manusia tanpa pengawasan dokter, terutama paracetamol karena berbahaya dan berakibat fatal.

“Ada saatnya hewan akan sakit, dan parasetamol masih banyak digunakan oleh pemilik hewan peliharaan untuk anak-anaknya, padahal parasetamol tidak boleh diberikan kepada anjing dan kucing karena bersifat racun bagi mereka,” ujarnya konferensi. Pertunjukan di Central Park, Jakarta pada hari Jumat.

Banyak pemilik hewan peliharaan yang cenderung memberikan obat yang biasa digunakan manusia kepada hewan peliharaannya, dengan harapan dapat mengobati penyakit atau kondisi serupa.

Namun, hal ini bisa berbahaya karena tubuh hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, sering kali bereaksi berbeda terhadap obat dibandingkan manusia.

Radhyan menjelaskan, beberapa obat dapat menimbulkan reaksi toksik yang parah pada hewan, antara lain kerusakan organ, reaksi alergi, bahkan kematian.

Dalam banyak kasus, pasien datang dengan hewan peliharaan yang menunjukkan tanda-tanda gangguan liver, bahkan wajah bengkak, tanpa menyadari bahwa hal tersebut sebenarnya disebabkan oleh keracunan parasetamol. “Masih beruntung dan kami masih sempat ke dokter,” kata Radhian.

Dokter pemilik 15 klinik hewan ini mengatakan penggunaan obat manusia tanpa pengawasan dokter hewan dapat menyebabkan dosis yang salah dan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter hewan sebelum memberikan obat apa pun kepada anak anjing kesayangan Anda.

“Ketika mereka memutuskan untuk memelihara hewan, teman-teman harus dilibatkan. Kita menyebutnya makhluk hidup, terkadang mereka sakit. Jadi sebaiknya kita mempersiapkan diri agar mereka tetap sehat. Radhyan menambahkan, “Vaksinasi, obat cacing, kalaupun sakit tetap ke dokter.

Berdasarkan jurnal Institut Pertanian Bogor (IPB) “Keracunan Paracetamol pada Kucing Lokal”, untuk hewan yang keracunan paracetamol gejalanya antara lain wajah bengkak, lesu, laju pernapasan meningkat, selaput lendir menguning dan berlumpur, hipotermia, dan termasuk takikardia. .

Gejala lainnya adalah depresi, anoreksia, muntah, kaki bengkak, ngiler, diare, koma yang bisa berujung pada kematian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours