Strategi Ekspansi Global BYD: Mengapa Turki Jadi Pilihan untuk Pabrik Baru?

Estimated read time 2 min read

Türkiye – BYD (Build Your Dreams) telah memutuskan untuk berinvestasi di Turki dengan membangun pabrik baru. Pabrikan asal Tiongkok itu resmi menanamkan modal setara US$1 miliar atau Rp 16,3 triliun.

Menurut Nikkei Asia, ada banyak alasan mengapa BYD memutuskan membangun pabrik baru dengan investasi besar di Turki. Alasan utamanya adalah Turki merupakan negara yang memiliki basis otomotif dan teknologi yang cukup kuat dan mapan.

Dengan membangun pabrik di Turki, BYD akan dapat dengan mudah memproduksi mobil untuk pasar domestik dan ekspor. BYD juga bisa dengan mudah menjual mobilnya di Eropa.

“Mengingat kekuatan Turki seperti ekosistem teknologi yang matang, basis pemasok yang kuat, lokasi (strategis) yang sangat baik, dan tenaga kerja terampil, investasi BYD di fasilitas manufaktur baru ini akan semakin mengembangkan kemampuan manufaktur lokal merek tersebut dan meningkatkan efisiensi logistik,” lapor Nikkei Asia.

“Kami (BYD) berkomitmen untuk menjangkau pelanggan di Eropa, memenuhi permintaan kendaraan energi baru yang terus meningkat di kawasan,” lanjutnya.

Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmed Fatih Kacir mengatakan Turki merupakan produsen mobil terbesar ketiga di Eropa. Karena itulah BYD tertarik berinvestasi besar-besaran untuk membangun pabrik dan pusat R&D di sini.

“Kami melihat transisi ke kendaraan listrik generasi baru yang ramah lingkungan sebagai tujuan utama sektor otomotif, yang merupakan sektor ekspor unggulan dengan volume tahunan melebihi US$35 miliar,” kata Katzir.

Sebagai referensi, pada tahun 2023, Turki akan memproduksi lebih dari 1,4 juta kendaraan, dimana 70 persennya adalah mobil penumpang. Turki juga menjadi jembatan antara Eropa dan Asia, memiliki perjanjian serikat pabean dengan Uni Eropa dan perjanjian perdagangan bebas dengan lebih dari 20 negara.

BYD merupakan pabrik manufaktur mobil asing terbaru di Turki setelah lama tidak ada merek baru yang membuka pabrik di negara tersebut. Mobil asing terakhir adalah Honda pada tahun 1997, namun akhirnya ditutup pada tahun 2021 setelah memutuskan untuk menghentikan total produksi mobil di Eropa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours