Studi Ungkap Pentingnya Pengasuhan Anak Usia Dini

Estimated read time 4 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam berbagai pembahasan mengenai investasi sumber daya manusia (SDM). Anak usia dini lebih sedikit dibandingkan kelompok umur lainnya. Bahkan, lima tahun pertama sering disebut sebagai masa kritis atau masa emas (golden age).

Pimpinan Pengembangan Ekosistem PAUD Fitriana Herarti dari Tanoto Foundation mengatakan tidak semua orang mempunyai pemahaman yang sama mengenai masa keemasan. Umumnya masa emas (golden age) adalah tiga tahun pertama kehidupan.

“Pada usia tersebut, anak tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat sehingga tidak akan terjadi lagi. Kemajuan dan perkembangan pesat ini didasarkan pada hasil penelitian ilmu saraf dan perilaku selama puluhan tahun yang telah menghasilkan banyak penemuan penting, kata Fitriana dalam siaran persnya, Rabu (29/5/2024).

Pertama, perkembangan otak dimulai saat hamil dan mencapai 80 persen pada usia tiga tahun, diikuti dengan pembelajaran, katanya, yang akan menjadi landasan bagi semua pencapaian kesehatan dan perilaku.

Kedua, interaksi dua arah antara orang tua atau pengasuh utama dengan anak dalam bentuk pelayanan dan imbalan menjadi kunci perkembangan otak yang optimal. Sebaliknya, hal negatif justru akan menjadi penghalang.

Ketiga, kemampuan pertumbuhan otak menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, mempengaruhi perkembangan otak pada usia muda lebih efektif dibandingkan meningkatkan kapasitas otak pada kelompok usia lainnya.

Keempat adalah kesehatan mental dan fisik. keterampilan sosial; Keterampilan berpikir dan berbahasa dikembangkan sejak usia dini untuk mencapai hasil belajar yang optimal bagi anak. Untuk mencapai hasil belajar terbaik; Ia akan sukses di dunia kerja dan memiliki keterampilan sosial yang baik.

Kelima, pengalaman negatif sejak kecil. Misalnya kekerasan; Mengabaikan atau tidak memenuhi kebutuhan kesehatan dan gizinya dapat menunda perkembangan otak yang optimal.

“Berbagai aspek perkembangan otak mengarah pada pentingnya intervensi aktif dan keterampilan mengasuh anak yang memadai. “Pengasuhan orang tua tidak lagi berdasarkan naluri atau meniru cara orang tua dibesarkan, apalagi anak kecil memiliki kebutuhan khusus yang berbeda dengan kelompok umur lainnya,” jelas Fitriana.

Oleh karena itu, pengasuhan selama tiga tahun pertama harus menjamin anak mendapat banyak. Pertama-tama, kesehatan yang baik. Hal ini termasuk vaksinasi wajib; Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, anak akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami infeksi berulang seperti diare. Termasuk mencegah penyakit malaria, cacingan, campak, cacar dan lain-lain.

Dilanjutkan dengan inisiasi menyusui (IMD); ASI eksklusif selama enam bulan; Mencukupi gizi dengan memberikan makanan pendamping ASI bergizi seimbang (MP-ASI) dan ASI hingga usia dua tahun.

Selain itu, anak memerlukan pengasuhan yang memenuhi kasih sayang mereka. Pola asuh yang responsif harus dicapai, dengan interaksi dua arah yang memadai dan pengenalan perilaku anak ketika anak merasa tidak nyaman.

Pada usia ini, anak adalah manusia, dan anak hendaknya diberikan kesempatan belajar sejak dini melalui permainan dan kontak sehari-hari dengan anak lain di lingkungannya.

Intinya adalah keselamatan dan keamanan, memastikan anak-anak berada di lingkungan yang aman. kebebasan dari kekerasan; menjaga anak-anak tetap berada pada risiko kemiskinan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka;

Fitriana menjelaskan, hasil penelitian yang dilakukan Tanoto Foundation terhadap kelompok orang tua yang memiliki anak usia 0 hingga 3 tahun menunjukkan bahwa orang tua yang mendapat pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan keterampilan mengasuh anak pada lima bidang di atas mempunyai dampak.

Dalam penelitian selama satu tahun yang dilakukan di Pandeglang Jakarta dan Kutai Kartanegara, pemikiran anak, bahasa menunjukkan membantu anak memperoleh lebih banyak keterampilan kognitif dalam aspek motorik dan sosial emosional. Pelatihan atau dukungan.

Pengetahuan orang tua menunjukkan betapa pentingnya pembinaan anak usia dini untuk memberikan pola asuh yang positif dan memadai bagi mereka, pengetahuan dan keterampilan mengasuh anak. Ia mengatakan, masih banyak orang tua yang kurang pengetahuan dan keterampilan. Anak-anak 0 hingga 3 tahun.

“Penelitian ini juga mengkaji kualitas penitipan anak di rumah dengan menggunakan alat HOME (Home Observation to Measure the Environment),” jelasnya.

Peningkatan yang signifikan terlihat pada beberapa aspek utama penitipan anak pada kelompok intervensi; Artinya terpenuhinya kebutuhan dasar anak; mengatur aktivitas sehari-hari anak; belajar melalui permainan dan berbagai materi; Kecuali keterikatan emosional anak dengan orang tuanya, dibandingkan dengan kelompok non-intervensi.

Pengetahuan dan keterampilan penitipan anak penting untuk dipahami oleh manajer layanan penitipan anak ketika orang tua bekerja.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours