Subsidi Triliunan Rupiah: Rahasia Harga Murah Mobil Listrik China

Estimated read time 2 min read

BEIJING – Mobil listrik China mendominasi pasar global dengan harga yang sangat kompetitif. Namun, kenapa harga mobil listrik China bisa begitu murah?

Analisis baru dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menunjukkan bahwa rahasia di balik harga murah ini adalah subsidi besar-besaran dari pemerintah Tiongkok.

Subsidi besar dari pemerintah Tiongkok

Menurut laporan CSIS, pemerintah Tiongkok telah berkomitmen sebesar US$230,8 miliar, atau sekitar Rp3.480 triliun, untuk mensubsidi kendaraan listrik antara tahun 2009 dan 2023.

Angka tersebut jauh melebihi subsidi yang diberikan pemerintah AS yang hanya mencapai US$1 miliar (Rp 16 triliun) dalam bentuk kredit pajak kendaraan ramah lingkungan pada tahun ini.

“Pemerintah Tiongkok mendukung kendaraan listrik dengan berbagai cara, termasuk keringanan dan potongan pajak penjualan, pendanaan infrastruktur, pembelian kendaraan listrik untuk keperluan pemerintah, dan mendukung program penelitian dan pengembangan pembuat mobil,” kata laporan CSIS.

Peningkatan signifikan dalam subsidi penelitian dan pengembangan Meskipun tingkat dukungan bervariasi, pemerintah Tiongkok telah meningkatkan belanja secara signifikan untuk program penelitian dan pengembangan (R&D) kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir.

Antara tahun 2009 dan 2017, hanya Rp 30 triliun yang dihabiskan untuk penelitian dan pengembangan. Namun angka ini meningkat menjadi USD3,6 miliar pada tahun 2018 dan meningkat lagi menjadi USD4,3 miliar pada tahun lalu.

Subsidi tersembunyi dan dampaknya CSIS mengatakan analisis mereka “sangat konservatif” dan tidak memperhitungkan semua bentuk dukungan pemerintah, termasuk insentif lokal, hibah tanah, potongan harga listrik, dan subsidi pemasok.

Misalnya, pembuat baterai raksasa CATL dilaporkan menerima subsidi senilai $809,2 juta tahun lalu, jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Subsidi yang besar ini telah menciptakan masalah kelebihan pasokan kendaraan listrik di Tiongkok, yang menyebabkan perang harga di dalam negeri dan memaksa produsen untuk fokus pada pasar internasional.

Meskipun subsidi telah mendorong perkembangan industri mobil listrik Tiongkok, banyak pertanyaan yang muncul mengenai keberlanjutan model-model ini.

Akankah produsen mobil listrik Tiongkok tetap kompetitif jika subsidi dikurangi atau dihilangkan?

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours