Sudan tolak laporan PBB soal pihak yang bertikai melanggar HAM

Estimated read time 2 min read

Khartoum, Sudan (ANTARA) – Sudan menolak laporan misi pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuduh pihak-pihak yang bertikai di negara itu melakukan pelanggaran hak asasi manusia berat terkait kejahatan perang.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu malam (7/9), Kementerian Luar Negeri Sudan menilai laporan PBB “lebih besar dari kekuatannya”.

Konflik di Sudan dimulai ketika pertempuran antara tentara dan pasukan pendukung Rapid Support (RSF) berubah menjadi perang skala penuh.

Warga sipil menghadapi kelaparan parah, pengungsian dan penyakit menular setelah 17 bulan perang.

Pada hari Jumat (6/9), misi PBB mengatakan kedua pihak yang berkonflik telah melakukan “kekejaman keji,” yang mungkin merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Misi tersebut menyerukan segera diakhirinya serangan terhadap warga sipil, serta menyerukan pihak berwenang untuk menggunakan seluruh kekuatan kemerdekaan dan kemerdekaan untuk melindungi warga sipil.

PBB juga mengatakan bahwa proliferasi senjata di Darfur sebagaimana tercantum dalam resolusi Dewan Keamanan 1556 dan resolusi untuk akan mencakup seluruh Sudan.

Peningkatan tersebut bertujuan untuk membatasi penyebaran senjata, amunisi dan dukungan lainnya kepada pihak-pihak yang bertikai dan mencegah konflik semakin meningkat.

Pemerintah Sudan mengkritik tindakan misi tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka kurang profesionalisme dan kebebasan dalam mempublikasikan laporan tersebut sebelum menyerahkannya ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Badan tersebut menggambarkan misi pencarian fakta sebagai misi “politis, bukan hukum,” dan mengatakan bahwa rekomendasi tersebut lebih dari sekedar mandat.

Tanpa menyebutkan nama negara tertentu, pernyataan itu juga mengatakan misi tersebut dikoordinasikan dengan “kekuatan internasional yang diakui” yang telah lama memusuhi Sudan.

Pemerintah percaya bahwa kegiatan misi tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat status negara anggota PBB dan meningkatkan pengaruh misi tersebut.

Secara khusus, pemerintah Sudan telah menyatakan penolakannya terhadap usulan peningkatan kekuatan pertahanan nasional untuk melindungi tentara Sudan, yang dianggap mengikuti konstitusi dan moral untuk melindungi negara dan rakyat.

Sumber: Anatolia

Air memperburuk krisis kemanusiaan di Sudan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours