Suharso harap Pertamina kembangkan kompleks industri petrokimia

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengharapkan PT Pertamina (Persero) menjadi yang terdepan dalam pengembangan kompleks industri petrokimia.

“(Kami) mendorong industri kompleks petrokimia di Indonesia, dalam hal ini kami berharap Pertamina berperan sebagai pemimpin,” ujarnya di depan pintu usai penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Bappenas dan Pertamina di Gedung Bappenas, Jakarta.Ali dikatakan. , Senin (6.10.).

Lebih lanjut dikatakannya, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan kompleks industri petrokimia mengingat kekayaan sumber dayanya. Mulai dari minyak mentah, gas alam, sumber alam nabati hingga minyak sawit mentah (CPO). Pertamina dianggap sebagai pemain kunci dalam pengembangan industri ini, membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap impor berbagai produk kimia karena mampu menghasilkan substitusi impor dan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional.

Suharso meyakini Pertamina mampu membangun kompleks petrokimia karena memiliki potensi, mengingat keberadaan perguruan tinggi, riset dan modal yang kuat, pengalaman dan kerja sama di tingkat internasional.

“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat bagaimana kita memiliki perkebunan yang bisa didorong menjadi kompleks petrokimia yang baik. Jadi kalau industri kita, di hulu ada ini, di hilir ada ini. tapi belum ada yang menghubungkan/mengolahnya dengan baik) jadi mudah-mudahan pertemuan hari ini bisa membuahkan hasil dan kita bisa membangun petrokimia “Sampai kita kehabisan minyak, kita tidak akan punya satu pun kompleks petrokimia yang bagus.”

Dalam hal ini, pihaknya berperan menyusun masterplan industri kimia.

“Dalam konteks master plan Indonesia Emas 2045 yang disusun Bappenas, salah satu pendorong pertumbuhannya adalah industrialisasi. Industrialisasi adalah industri manufaktur, dan industri manufaktur yang kita dorong antara lain adalah industri kimia.” pengalaman dan kapasitas yang luar biasa (untuk mengembangkan sektor industri ini)”, ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Pertamina (Persero) Nick Widyawati mengatakan pihaknya telah meningkatkan kapasitas dan kualitas produk di kilang PT Pertamina Balikpapan yang menghasilkan produk petrokimia ramah lingkungan.

Lebih lanjut, dikatakan partai tersebut dapat menggunakan produk kilang tersebut untuk mendorong pengembangan industri petrokimia yang mampu memproduksi bahan baku kendaraan listrik (EV) atau obat-obatan. Dengan begitu, Pertamina bisa berkontribusi besar dalam substitusi impor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan industri, dan peningkatan produk domestik bruto (PDB).

Nikke juga mengatakan, pihaknya sedang membangun industri petrokimia yang memproduksi polipropilena di Balongan, Jawa Tengah, dengan kapasitas terpasang 300.000 ton per tahun, kemudian membangun pabrik produksi fenol dan aromatik di PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama. Lalu ada juga kemungkinan pengembangan industri petrokimia berbasis gas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lokseumawa di Aceh dan blok Masela di Maluku.

“Kenapa harus Pertamina (memimpin)? Karena kami memiliki fasilitas yang terintegrasi antara kilang dan petrokimia. Kebanyakan perusahaan lain biasanya hanya memproduksi petrokimia hilir, tapi kita bisa mulai dari minyak mentah menjadi minyak (gas alam) dan kemudian ke petrokimia hilir. Dirut Pertamina mengatakan, “Jadi kita pasti berkomitmen pada infrastruktur pak (Menteri Bappenas) dan dengan kapasitas ini kita akan menjadi hub pengembangan petrokimia.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours