Suku Betawi usulkan lima nama untuk dicalonkan di Pilkada Jakarta

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Badan Permusyawaratan Suku Betawi (Bamus) 1982 mengusulkan lima nama untuk mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Nama-nama yang diusulkan adalah Marullah Matali, Lutfi Hakim, Zainuddin, Dailami Firdaus dan Moh. Ihsan. Nama-nama ini akan diusulkan ke pimpinan parpol,” kata Zainuddin, Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982, dalam keterangannya di Jakarta. . Minggu. Marullah Matali adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Lutfi Hakim adalah CEO FBR, Dailami Firdaus adalah anggota DPD RI Kabupaten Jakarta, Moch Ihsan adalah CEO FORKABI dan Zainuddin. Kepala Suku Betawi Bamus 1982 lahir dari konsolidasi bersama para tetua dan tokoh adat untuk menerima keberhasilan pada Pilkada 2024.

Prihatin dengan keberlangsungan peradaban Betawi yang diwariskan secara turun temurun sejak 3.000 tahun lalu, mereka menegaskan usulan tersebut patut dipertimbangkan.

Zainuddin mengatakan, Suku Betawi yang merupakan salah satu suku asli nusantara dengan jumlah penduduk sekitar 7 juta jiwa saat ini menempati urutan keenam dari 1.340 suku yang ada di Indonesia.

“Di Jakarta saja, suku Betawi menempati urutan kedua dengan jumlah penduduk sekitar 3 juta jiwa atau 27% dari jumlah penduduk ibu kota,” ujarnya dalam jumpa pers: “Suku Betawi menyambut baik penyelenggaraan Pilkada 2024 di Jakarta.” “

Menurutnya, dalam sistem demokrasi Indonesia, suara Betawi sangat menentukan peranannya dalam pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg), dan pemilihan pemerintah daerah (pilkada).

“Hal ini semakin penting seiring dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Istimewa Jakarta yang menegaskan kembali kedudukan suku Betawi sebagai Putra Asli Daerah dan mengedepankan budaya Betawi. Dia tinggal di Jakarta bersama suku lain,” jelasnya.

Dengan sikap tersebut, tambah Zainuddin, suku Betawi kini mempunyai hak atas ruang dan keterlibatan langsung dalam spektrum politik dan pemerintahan.

“Semangat Vox Betawi Vox Dei, No Betawi No Party (Betawi Suara Tuhan, tanpa Betawi tidak ada partai ‘Demokrasi’) menjadi slogan utama,” ujarnya.

Dengan usulan tersebut, masyarakat Betawi berharap dapat berperan lebih besar dalam menentukan arah masa depan Jakarta, serta memastikan budaya dan nilai-nilai Betawi tetap terjaga dan dihormati dalam seluruh aspek kehidupan. Baca juga: Suku Bamus Betawi Minta Peran Pemerintah dalam Pembangunan Jakarta. Baca Juga: 1982, Bamus Minta Warga Betawi Ikut Dewan Aglomerasi. Baca juga: Anggota DPR Apresiasi Masyarakat Betawi Bisa Jadi Gubernur DKI Mandiri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours