Suku bunga turun peluang ekosistem “startup” pulih dari “tech winter”

Estimated read time 2 min read

Kabupaten Badung (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arieh Setiadi mengatakan fenomena penurunan suku bunga global merupakan peluang yang harus dimanfaatkan ekosistem startup Indonesia untuk menarik investor guna membantu industri tumbuh pulih dari resesi. disebabkan oleh musim dingin teknologi.

Hal ini berlaku baik pada suku bunga di Indonesia yang turun 25 basis poin (bps) menjadi enam persen, maupun penurunan suku bunga The Fed atau bank sentral AS yang memangkas 50 basis poin (bps) pada pekan lalu. lima persen.

“Ini berarti investor mulai mengeluarkan uang pada perusahaan-perusahaan tersebut. Untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang bisa tumbuh, seperti startup,” kata Budi yang ditemui di Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Menurutnya, jika suku bunga baik nasional maupun internasional membaik, turun setiap tiga bulan, maka iklim investasi, termasuk startup, akan berangsur membaik.

Budi meyakini pemilik dana pasti akan merasa lebih aman dalam menginvestasikan modalnya karena risiko yang mungkin timbul akan dimitigasi dengan suku bunga yang lebih rendah.

“Kalau suku bunga masih 5 persen seperti sekarang, berapa pun orang yang mau berinvestasi, simpan saja uangnya di bank. “Tapi kalau suku bunga turun, katakanlah 2,5 persen atau 3 persen, itu jadi tantangan ya,” ujarnya. katanya.

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan fund manager Nexticorn Rudiantara bahwa penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed dan Bank Indonesia juga telah memberikan lampu hijau bahwa es musim dingin teknologi telah mencair.

“Bagi saya ini adalah cahaya di ujung terowongan, meski belum sepenuhnya mencair, setidaknya es yang membeku pada musim dingin ini sudah mulai mencair,” kata Rudiantara.

Ia juga meyakini ekosistem startup di Indonesia kini semakin kuat dengan fokus pada model bisnis yang mengutamakan arus kas yang sehat dan menjauhi pendekatan burn rate.

Oleh karena itu, investor dapat menanamkan modalnya pada startup di Indonesia jika semua orang yang terlibat dalam startup tersebut dapat menggunakan model bisnis berkelanjutan ini sejak awal.

“Sekarang fokusnya adalah pada profitabilitas, EBITDA dan arus kas positif. Jadi dengan menggunakan cara yang lebih sehat, Anda akan bisa mendapatkan uang lebih banyak (untuk mengembangkan start-up),” tutup Rudiantara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours