Suku terasing asli terbesar di dunia terlihat meninggalkan Amazon Peru

Estimated read time 2 min read

Kolombia (ANTARA) – Pada Rabu (17/7), Survival International merilis foto langka suku asli terbesar yang terisolasi dan menghindari kontak dengan masyarakat luar, Mascho Piro, yang terlihat meninggalkan Amazon Peru.

Organisasi hak asasi manusia yang bekerja dengan masyarakat adat mengatakan Mashko Biru difoto pada akhir Juni di tepi sungai dekat perbatasan dengan Brasil.

Rekaman menunjukkan bahwa lebih dari 50 anggota suku telah meninggalkan hutan hujan Amazon di Peru dalam beberapa minggu terakhir untuk mencari makanan, tampaknya jauh dari perusahaan penebangan kayu yang jumlahnya semakin meningkat, menurut organisasi masyarakat adat setempat FENAMAD.

“Ini adalah bukti yang meyakinkan bahwa banyak Machco Peru yang tinggal di kawasan ini tidak hanya gagal dilindungi oleh pemerintah, namun juga dijual kepada perusahaan penebangan kayu,” kata Alfredo Vargas Pio, presiden FENAMAD.

Salah satu konsesi terbesar yang beroperasi di wilayah tersebut adalah perusahaan penebangan kayu bernama Maderera Canales Tahuamanu SAC, kata Survival International. Perusahaan membangun lebih dari 120 mil (193 km) jalan bagi truk untuk mengambil kayu gelondongan.

Kehadiran pekerja Maderera Canales Tahuamanu menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat Mashco Piro, bukan hanya karena potensi bentrokan dengan sukunya, namun juga karena penebang pohon dapat membawa penyakit yang dapat berakibat fatal bagi masyarakat adat.

Suku Mashco Peru, yang tinggal di kawasan antara dua cagar alam di Madre de Dios di tenggara Peru, tidak memiliki kontak dengan dunia luar.

Suku tersebut, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 750 orang, mencari perlindungan di kawasan hutan terpencil untuk menghindari eksploitasi selama booming karet di awal abad ke-19. Sejak itu, mereka terpaksa mengungsi karena kehadiran pengedar narkoba dan pembalak liar di wilayah mereka.

Pada tahun 2002, pemerintah Peru mendirikan Cagar Alam Regional Madre de Dios untuk melindungi hutan hujan suku tersebut, namun hanya mencakup sebagian wilayah Machco Peru. Pemerintah Peru memberikan konsesi lahan untuk mengeksploitasi mahoni dan kayu keras lainnya.

Sumber: Anatolia-Awana

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours