Sultanah Safiatuddin, Ratu Pertama Kesultanan Aceh Pecinta Ilmu Pengetahuan

Estimated read time 3 min read

Sultana Safiatuddin merupakan putri pertama Sultan Iskandar Muda Kesultanan Aceh Darussalam dan merupakan salah satu pemimpin Aceh yang paling disegani yang mampu memberikan tekanan terhadap penjajah Belanda.

Sepeninggal suaminya, Sultan Iskandar Tsani, ia naik takhta dengan gelar Sultana Safiatuddin Paduka Sri Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul Alam Syah Yohan Berdaulat Zilu Ilahi Fiai Alam. Nama asli Safiatuddin adalah Putri Sri Alam.

Dikutip dari “Wanita Kuat Memerintah Tanah Jawa” karya Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achamad, Saat itu banyak yang tidak setuju jika perempuan menjadi pemimpin karena alasan tertentu.

Karena Safiatuddin adalah seorang perempuan, ia mendapat tentangan dari para ulama yang ada di Aceh saat itu. Banyak yang tidak setuju dengan kepemimpinan perempuan, namun sepeninggal Sultan Iskandar Tsani, sulit mencari pengganti laki-laki dari keluarga.

Akhirnya ulama besar Aceh Nuruddin ar-Raniri memimpin perdebatan dan mampu meyakinkan para ulama untuk menerima Safiyaatuddin sebagai penguasa mereka.

Pada masa pemerintahannya yang ke-35, Sultana Safiatuddin membentuk pasukan pengawal istana wanita yang bertempur dalam Pertempuran Malaka pada tahun 1639. Ia juga meneruskan tradisi pemberian tanah kepada pahlawan perang sebagai upeti.

Sultana Safiatuddin dikenal sebagai orang yang bijaksana dan terlibat aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, ia fasih dalam empat bahasa lain: Arab, Persia, Spanyol, dan Urdu.

Pada masa pemerintahannya, ilmu pengetahuan dan sastra berkembang pesat dan banyak karya-karya besar yang ia hasilkan. Sultan Safiatuddin menolak upaya Belanda untuk menetap di Aceh, dan VOC tidak dapat memperoleh perbekalan seperti timah.

Sebagai seorang pemimpin, Safiatuddin fokus pada peningkatan status perempuan di masyarakat. Ia menerapkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan perlindungan perempuan, termasuk stempel Sikureng, stempel resmi Kesultanan Aceh Darussalam.

Sultana Safiyaatuddin meninggal pada tanggal 23 Oktober 1675, menghasilkan kepemimpinan yang kuat dan kemajuan di berbagai bidang termasuk politik, budaya dan ilmu pengetahuan.

Sepeninggal Sultan Iskandar Muda, tahta Kesultanan Aceh diduduki oleh suami Safiatuddin, Sultan Iskandar Tsani yang merupakan keturunan Sultan Ahmad Siah dari Pahang, Malaysia. Mereka menikah pada tahun 1617 setelah Pahang ditaklukkan oleh Sultan Iskandar Muda.

Sultan Iskandar Tsani memerintah pada tahun 1636 hingga 1641 sebelum kematiannya sehingga menimbulkan kendala dalam mencari penggantinya.

Noorudi al-Raniri mengatasi kesenjangan dalam kepemimpinan perempuan, dengan meyakinkan perempuan bahwa mereka bisa menjadi pemimpin selama mereka memiliki kualitas yang diperlukan yaitu kepercayaan, integritas, dan pengetahuan.

Berkat dukungan tersebut, Safiatuddin naik takhta pada tahun 1641 dan menyandang gelar Tajul Alam Safiatuddin Syah. Sebagai seorang pemimpin, Safiyaatuddin tidak hanya menjaga kehormatan yang diwarisi dari ayahnya, tetapi juga memperkuat diplomasinya untuk mencegah invasi asing.

Ia juga melakukan serangan militer terhadap VOC di Perak dan Sumatera Barat yang diyakini memprovokasi monarki Aceh. Di bidang pendidikan dan kebudayaan, Safiatuddin membenahi Masjid Jami’ Baiturrahman Banda Aceh dan membangun berbagai pesantren.

Dengan bantuan Nuruddin Ar-Raniri dan Abdurauf Singkil yang saat itu menjabat sebagai mufti, Safiatuddin memajukan ilmu pengetahuan. Para ulama telah banyak menghasilkan karya penting diantaranya adalah kitab Hidayat al-Iman as Fadilil-Manan karya Syekh Ar-Raniri.

Safiatuddin membuka lembaga pendidikan bagi perempuan dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam berbagai profesi. Bahkan, perempuan diperbolehkan duduk di Majelis Mahkamah Rakyat, Parlemen Kesultanan Aceh.

Di bawah kepemimpinannya, Aceh mencapai kemajuan signifikan di bidang politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours