Sungai Citarum Dituding Terkontaminasi Obat-obatan, Sekda Jabar Buka Suara

Estimated read time 2 min read

BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman merilis informasi Sungai Citarum tercemar narkoba.

Sebelumnya ramai diberitakan di media mengenai hasil investigasi Pusat Penelitian Limnologi dan Sumber Daya Air – BRIN yang menemukan sungai terpanjang di Jabar itu tercemar narkoba.

Menyikapi minimnya informasi tersebut, Herman mengatakan semua negara harus jeli memahami hasil penelitian Pusat Penelitian Limnologi dan Sumber Daya Air – BRIN.

Herman menjelaskan, kajian ini merupakan hasil kajian tahap pertama yang fokus kajiannya adalah persepsi masyarakat, bukan air Sungai Citarum.

Saya langsung konfirmasi Bu Retno selaku peneliti. Beliau menyayangkan pemberitaan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa ini merupakan hasil kajian tahap pertama dan fokus utamanya adalah persepsi masyarakat terhadap risiko penjualan narkoba. Kajian itu persepsi masyarakat, bukan air Sungai Citarum,” jelas Herman dalam keterangan resmi dikutip Senin (15/7/2024).

Kemudian, berdasarkan informasi BRIN, Herman mengumumkannya pada tahun 2024 4 Juli Puslitbang Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN mengadakan webinar rutin dengan narasumber Rosetyati Retno Utami dan rekannya Anindrya Nastiti dari ITB.

Dalam Webinar tersebut, Rosetyati Retno Utami berkesempatan memaparkan hasil kajian kelompok mengenai persepsi risiko pembuangan sisa narkoba dan evaluasi penggunaan narkoba di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum berdasarkan hasil survei. masyarakat di DAS Citarum Hulu.

“Kami sepakat dengan Ibu Retno untuk bertemu langsung guna membahas risiko pembuangan bahan-bahan tersebut. Ada hikmahnya, kita harus segera mengantisipasi kemungkinan pencemaran Sungai Citarum,” kata Herman.

Herman juga mengimbau seluruh pihak yang bekerja di media untuk lebih memahami hasil penyelidikan tahap pertama.

“Kami meminta teman-teman media dan pihak lain untuk lebih memperhatikan hasil penyelidikan tahap pertama, dengan fokus pada persepsi masyarakat,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Rosetyati Retno Utami, Pakar Madya, Pusat Penelitian Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, menyampaikan bahwa kajian “Kuantifikasi Konsumsi Obat dan Pengungkapan Praktik Pembuangan: Kepedulian Lingkungan dan Persepsi Masyarakat pada Rumah Tangga Daerah Aliran Sungai” merupakan tahap pertama. dari penelitian tersebut. untuk mengeksplorasi persepsi risiko masyarakat terhadap pembuangan narkoba yang berlebihan dan perkiraan penggunaan narkoba di rumah tangga.

Retno juga menegaskan, tujuan penelitiannya adalah masyarakat, bukan air Sungai Citarum.

“Penelitian kami terbagi dalam dua tahap, dan ini baru hasil tahap pertama yaitu persepsi masyarakat terhadap pembuangan residu obat,” kata Retno.

“Pencemaran API (bahan aktif farmasi) di Sungai Citarum tidak kami sebutkan dalam webinar maupun keterangan di website BRIN karena rencananya kami akan mengukur konsentrasi API di Sungai Citarum baru pada penelitian tahap kedua,” ujarnya. dikatakan. dikatakan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours