Sungai di Alaska Berubah Warna dan Mengandung Racun Berbahaya

Estimated read time 1 min read

ALASKA – Para ilmuwan dikejutkan dengan fenomena perubahan warna sungai di Alaska dari biru muda menjadi oranye berkarat.

Menurut Express, hal ini disebabkan pelepasan logam beracun saat lapisan es mencair, seperti yang dijelaskan dalam sebuah studi baru.

Penelitian menemukan bahwa pencairan permafrost, atau lapisan es yang membeku secara permanen di dalam tanah, melepaskan zat besi dan mineral lainnya ke dalam air.

Ketika besi ini bereaksi dengan oksigen di udara, menghasilkan endapan berwarna oranye yang terlihat jelas di sungai.

Para ilmuwan memeriksa 75 lokasi di sepanjang Brooks Range di Alaska utara dan menemukan bahwa konsentrasi zat besi di sungai berwarna oranye jauh lebih tinggi dibandingkan di sungai jernih di dekatnya. Air Sungai Orange juga lebih asam dan mengandung lebih sedikit oksigen terlarut.

Meski tampak menarik, fenomena ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem sekitar.

Polusi logam beracun dapat membahayakan kehidupan akuatik dan hewan yang bergantung pada sungai untuk mendapatkan air dan makanan.

Penelitian ini merupakan salah satu pengingat akan dampak serius perubahan iklim. Mencairnya lapisan es tidak hanya mengubah lanskap Alaska, tetapi juga menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi dan berpotensi membahayakan lingkungan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours