Superbank pastikan jaga NPL UMKM di level yang sehat

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Super Bank Indonesia (Superbank) Tigor M. Siahaan membenarkan adanya rasio kredit bermasalah (NPL/NPL) pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yakni Bank Digital. pasangan dapat dipertahankan pada tingkat yang sehat.

Tapi yang ingin saya soroti adalah bagaimana kita bisa memberikan pinjaman yang dilayani dengan baik. Pinjaman itu tetap terjaga dengan (didukung) data yang kita miliki, kata Tigor pada Rabu di Jakarta.

Tigor mengatakan, di segmen UKM, kemungkinan akan terjadi peningkatan kredit macet, terutama dalam hal ini skala mikro dan kecil, mengingat kondisi keuangan mereka yang belum menyeluruh. Selain itu, pelaku mikro dan usaha kecil terkadang tidak memiliki jaminan dan strategi pemulihan keuangan yang baik.

Oleh karena itu Superbank dan Grab selaku pemegang saham bank digital tersebut memiliki data konkrit mengenai profil mitra UKM Grab. Dengan ekosistem yang terintegrasi, Tigor mengatakan Superbank dapat melakukan credit scoring yang canggih untuk meminimalkan pertumbuhan kredit macet bagi UKM.

Superbank yang fokus pada segmen ritel dan UKM ini pada kuartal I-2024 mengalami peningkatan penyaluran kredit bruto sebesar 222% menjadi Rp3,1 triliun dibandingkan posisi per 31 Maret 2023. Menurut perseroan, peningkatan tersebut penyaluran kredit didukung oleh peningkatan kredit melalui kerja sama dengan mitra keuangan melalui ekosistem dan platform digital.

Sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit, net interest margin (NII) Superbank juga meningkat sebesar 71% menjadi Rp 112 miliar pada kuartal I 2024. Sementara net interest margin (INM) pada periode yang sama tumbuh sebesar 7,87%, lebih dari 7,06% pada triwulan I tahun 2023.

Terkait perbankan secara keseluruhan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit bermasalah bruto UKM sebesar 4,26% pada April 2024, dibandingkan sebelumnya 3,98% pada Maret 2024, dan kredit bersih bersih sebesar 1,54% pada April 2024. .April 2024. dari sebelumnya 1,45% pada Maret 2024.

OJK juga mencatat peningkatan kredit bermasalah bruto UKM terutama terjadi pada segmen kredit kecil dan mikro yang meningkat menjadi 3,89% pada April 2024 dari 3,65% pada Maret 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours