Jakarta (ANTARA) – President-CEO PT Super Bank Indonesia (Superbank) Tigor M Siahan menegaskan kehadirannya yang terintegrasi dengan aplikasi Grab bukan untuk menyaingi dompet digital (e-wallet) milik OVO, melainkan akan bekerja sama secara komprehensif. ekosistem.
“OVO ada di Grab, tapi kami juga ada di Grab. Dan kami tidak bersaing, tapi kami bekerja sama. Nanti ke depannya kami juga ingin mengintegrasikan OVO secara langsung secara penuh,” kata Tigor di Jakarta, Rabu.
Pada hari Rabu, Superbank meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna dan mitra Grab mengakses layanan perbankan langsung di aplikasi Grab tanpa harus mengunduh aplikasi Superbank terlebih dahulu.
Dengan adanya Superbank di aplikasi Grab, Tigor berharap jutaan pengguna dan mitra Grab akan menjadi pelanggan baru Superbank.
Menurutnya, hal ini merupakan integrasi menyeluruh antara Superbank dan Grab untuk menjamin kenyamanan bagi pengguna dan pelanggan.
Senada, Chief Business Officer Superbank Sukiwan mengatakan fokus utama bank digital saat ini adalah memberikan layanan akses kepada nasabah kami melalui pendekatan ekosistem, dimulai dengan Grab.
Ke depan, Superbank juga berencana berkolaborasi dan berintegrasi dengan ekosistem pemegang saham lainnya, seperti EMTEK Group.
Sukiwan memastikan layanan OVO tetap menjadi bagian dari ekosistem Grab.
Sementara itu, Superbank menawarkan layanan keuangan non-OVO kepada pengguna Grab.
Sedangkan bagi pengguna atau nasabah, tambahnya, juga memiliki preferensi tersendiri dalam memilih layanan keuangan yang sesuai di Superbank atau OVO.
“Bisa dilihat dari sini. OVO dari dulu menjadi bagian dari Grab. Superbank sekarang sudah terintegrasi dengan Grab. Jadi bukan OVO yang menjadi bagian dari Superbank. Integrasi yang lebih dalam akan kita lakukan ke depan,” kata Sukivan.
Superbank yang dulu bernama PT Bank Fama International memasuki era baru dengan menjadi bagian dari Grup EMTEK pada akhir tahun 2021, disusul oleh Grab dan Singtel pada awal tahun 2022, serta KakaoBank pada tahun 2023 sebagai bagian dari konsorsium.
Berdasarkan laman Superbank, pemegang saham mayoritas bank digital tersebut saat ini dipegang oleh Grup EMTEK melalui PT Elang Media Visitama, anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dengan kepemilikan saham sebesar 34,58 persen.
Kemudian Grab melalui PT Kudo Teknologi Indonesia memiliki 21,29% saham Superbank, Singtel Alpha Investment Pte Ltd memiliki 18,93%, KakaoBank Corp memiliki 10,00% dan A5-DB Holdings Pte Ltd memiliki 7,10%.
+ There are no comments
Add yours