Jakarta dlbrw.com – Suplemen kolagen dalam bentuk pil, bubuk, atau gula dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan kulit, persendian, dan usus.
Namun, menurut Matthew Lederman, MD, ahli endokrinologi reproduksi bersertifikat dan spesialis kesuburan di RMA New York, wanita hamil sebaiknya hanya mengonsumsi suplemen kolagen dalam jumlah terbatas di bawah bimbingan dokter.
“Sebagian besar penelitian dan ulasan menekankan bahwa kolagen, terutama dalam bentuk kolagen terhidrolisis (yaitu peptida kolagen), aman dikonsumsi selama kehamilan bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat,” kata Dr. Lederman dalam wawancara dengan Well and Good yang dipublikasikan pada Sabtu (14 September).
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Biological Sciences pada Mei 2020 menunjukkan bahwa kolagen dapat membantu melindungi sistem kekebalan tubuh anak, meningkatkan kesehatan aliran darah, dan berkontribusi pada perkembangan jaringan ikat.
Faktanya, selama kehamilan, tubuh sebenarnya membutuhkan asam amino seperti prolin dan glisin dalam kolagen, menurut bidan bersertifikat Lucy Chapin, NP, CNM.
“Menanggapi kebutuhan yang terus meningkat ini, sebenarnya disarankan untuk mengonsumsi kolagen dalam jumlah yang cukup selama kehamilan,” kata Chapin.
Dia mengatakan asupan kolagen idealnya berasal dari sumber makanan utuh bila memungkinkan, seperti kaldu tulang dan daging yang dimasak perlahan.
Mereka yang ingin mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan kolagen selama kehamilan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan sebelum mencobanya, atau tetap mengonsumsi suplemen kolagen jika sudah rutin mengonsumsinya sebelum hamil.
Para ahli merekomendasikan penggunaan bubuk kolagen terhidrolisis atau suplemen kolagen laut selama kehamilan, yang lebih mudah dicerna dan diserap.
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada Mei 2019 di jurnal Nutrients, dosisnya berkisar antara 2,5 hingga 15 gram per hari.
Dr. Lederman mengatakan 10 gram per hari adalah dosis umum untuk penggunaan suplemen kolagen secara umum, namun dosis yang lebih rendah, sekitar 5 gram per hari, lebih baik saat Anda sedang hamil.
+ There are no comments
Add yours