Survei dan Inspeksi Proyek Migas Offshore, Atlantis Subsea Kantongi 2 Kontrak Baru

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) meraih dua kontrak baru semester I 2024 dari PT Timas Suplindo. Kontrak baru yang diberikan ini merupakan kelanjutan dari proyek Gansar sebelumnya, yaitu pekerjaan eksplorasi bawah laut proyek Petronas Gansar dan proyek JDA CPOC, khususnya pekerjaan eksplorasi bawah laut proyek MMHE.

“Memasuki tahun 2024, perseroan tertarik untuk lebih mengembangkan ATLA dan lebih dikenal sebagai penyedia jasa survei dan inspeksi tidak hanya bagi industri migas, tetapi juga bagi industri lain yang membutuhkan jasa survei dan inspeksi.” Untuk itu, perseroan telah menandatangani dua kontrak baru dan dua proyek potensial yang masih dalam tahap eksplorasi,” kata Presiden Direktur ATLA Yophi Kurniawan.

Ditambahkannya, proyek yang dibeli merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya, biasanya setelah tugas pertama selesai kemungkinan akan ada pekerjaan tambahan pada proyek yang proses pengerjaannya telah dilewati.

“Kedua proyek yang dibeli ini berasal dari klien kami yang sering bekerjasama dengan kami dan selalu mempercayai kami untuk mengerjakan proyek dari mereka yaitu PT Timas Suplindo,” jelasnya.

Selain itu, PT. Atlantis Subsea Indonesia Tbk mengumumkan sedang mempelajari dua proyek potensial untuk calon pelanggan baru, yang saat ini sedang dalam tahap negosiasi dan belum bisa diungkapkan ke publik.

Selain itu, perseroan memiliki dua proyek potensial terkait survei pada semester kedua tahun ini yang masih dalam proses penjajakan dan negosiasi perseroan, kami belum bisa mengungkapkan detail proyek tersebut. berasal dari calon klien baru kami sehingga mereka dapat mengembangkan portofolio klien kami. Kami berharap dan bekerja keras untuk mendapatkan kedua proyek ini pada semester II tahun 2024,” jelas Jofi Kurnjavan.

Dari segi kinerja pada akhir tahun 2023, Perseroan mencatatkan pendapatan proyek sekitar Rp 42 miliar pada akhir tahun 2023. “Kami bersyukur atas pencapaian kami di tahun 2023 ketika persaingan kembali meningkat akibat berakhirnya Covid-19, namun pendapatan sebesar Rp 42 miliar kami raih berkat kerja keras manajemen,” jelasnya.

Jofi Kurnjavan menambahkan, prospek tahun 2024 cukup menantang karena merupakan tahun politik karena pemilu daerah dan pemilu kota dilaksanakan secara serentak di daerah, namun ia memperkirakan bisnis akan lebih baik di tahun 2024 karena dana IPO akan dihimpun oleh modal. untuk peningkatan.

“Dana tersebut akan kami maksimalkan untuk mencoba mendapatkan nilai kontrak yang lebih karena sebelumnya kami tidak dapat menawar proyek yang bernilai tinggi karena kami tidak memiliki cukup modal untuk mengerjakan proyek yang bernilai tinggi,” jelasnya.

Sekadar informasi, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk merupakan perusahaan survei dan inspeksi yang memiliki pengalaman luas dalam proyek minyak dan gas lepas pantai di perairan lokal dan internasional. Selain industri minyak dan gas, Perseroan juga mempunyai pengalaman survei dan inspeksi dalam pemasangan jaringan kabel komunikasi bawah laut, dan juga dapat memberikan jasa survei untuk industri lainnya.

Perusahaan ini menawarkan jasa Survey Geofisika untuk menentukan jalur laut, Jasa penunjang konstruksi seperti jasa penunjang konstruksi bawah laut, Jasa penunjang pemeliharaan perbaikan inspeksi untuk menunjang pekerjaan pemeliharaan konstruksi bawah laut, dan Jasa penunjang pasca konstruksi untuk pemeriksaan setelah konstruksi selesai.

Beberapa portofolio proyek yang dilaksanakan perseroan adalah proyek ENI East Sepinggan EPCI Merakes dengan klien Timas Sapura Offshore JV, proyek ENI yang melaksanakan 7 pekerjaan intervensi dengan klien PT Timas Samudera Indonesia,

Setelah itu, proyek Bukit Tua Fase 2B di Selat Madura bersama PT Meindo Elang Indah, proyek Well Head platform EPCI, proyek PTTEP lepas pantai Myanmar dengan klien PT Timas Suplindo dan proyek Forel-Bronang di Bronang dengan klien PT Meindo Elang Indah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours