Survei: Kandidat reformis unggul jelang putaran kedua Pilpres Iran

Estimated read time 2 min read

Menjelang putaran kedua pemilihan presiden Iran pada hari Jumat, kandidat reformis Massoud Pesheshkian mengungguli penantang konservatif Said Jalili, menurut jajak pendapat terkemuka di negara itu.

Jajak pendapat terbaru yang dilakukan Badan Pemungutan Suara Mahasiswa Iran (ISPA) yang berafiliasi dengan Pusat Akademik Pendidikan, Kebudayaan dan Penelitian (ACECR) menunjukkan Pezeshkian difavoritkan memenangkan pemungutan suara putaran kedua.

Pezeshkyan, seorang anggota parlemen veteran dan mantan menteri kesehatan, dan Jalili, mantan perunding nuklir dan kepala badan keamanan tertinggi, akan berhadapan dalam pemilu hari Jumat setelah memenangkan jumlah suara terbanyak pada 28 Juni.

Pezheshkian meraih 10,4 juta suara pada putaran pertama, sementara Jalili tertinggal dengan 9,4 juta suara karena jumlah pemilih adalah yang terendah – 40% – sejak revolusi Islam tahun 1979.

Jajak pendapat ISPA terbaru, yang dirilis Kamis (4/7), dilakukan pada 3 Juli setelah dua debat presiden yang disiarkan televisi, menggunakan wawancara langsung dengan 3.606 orang di seluruh Iran. Responden berusia di atas 18 tahun.

Pezeshkian diperkirakan memperoleh 49,5% suara pada putaran kedua, dibandingkan dengan Jalili yang meraih 43,9%. Hampir 4,8 persen pemilih belum memutuskan calon pilihan mereka, menurut jajak pendapat tersebut, sehingga dapat mempengaruhi hasil akhir.

Tingkat partisipasi pemilih diperkirakan mencapai 45 persen, lebih tinggi dibandingkan pemilu yang diadakan pada 28 Juni.

Pada Pilpres 2021, saat Ebrahim Raisi terpilih secara telak, partisipasi pemilih mencapai 48,8 persen.

Dalam sambutannya pada hari Rabu, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyerukan peningkatan partisipasi dalam pemilu putaran kedua pada hari Jumat, dengan mengatakan partisipasi pemilih akan menjadi tulang punggung atau fondasi Republik Iran.

Kedua kandidat menyampaikan seruan yang berapi-api untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam dua debat yang disiarkan televisi dan pada acara kampanye mereka di lapangan.

Berdasarkan survei, 34 persen masyarakat menyaksikan debat capres pertama pada Senin (1/7), dan 39,8 persen menyaksikan debat kedua pada Selasa (2/7). Secara keseluruhan, 46,5 persen masyarakat menyaksikan setidaknya satu debat pada putaran kedua.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours