Susu Ikan Dianggap Punya Keunggulan dari Sisi Kesehatan, Apa Saja?

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Susu ikan belakangan ini banyak menyita perhatian. Susu ini dihasilkan dari ekstrak ikan dan menawarkan banyak keunggulan sehingga menjadi alternatif menarik pengganti susu sapi.

Ketua Komite Pengurangan Stunt, Iklan Kesehatan Ibu dan Anak sekaligus Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI) Agussalim Bukhari menyebutkan banyak keunggulan susu ikan, seperti bahan baku dan nutrisi yang mudah dan murah. . Dalam temu media online yang digelar PB IDI di Jakarta, Jumat (13/9/2024), Agussalem mengatakan susu sapi dan susu ikan tidak bisa dibilang sama, namun keduanya merupakan sumber protein yang baik. Namun menurut dia, mahalnya harga susu sapi impor karena terkendala biaya penyimpanan.

“Padahal ikannya lebih mudah, kita tinggal menangkapnya di perairan kita. Jadi lebih murah dari bahan bakunya,” ujarnya.

Menurutnya, keunggulan ikan lainnya adalah mengandung Omega 3 yang bermanfaat bagi perkembangan jantung dan otak anak. Dengan pengolahan modern, lanjutnya, ikan jadi lebih banyak mengandung protein. Produk yang dihasilkan tidak berbau amis, sehingga produk tersebut dapat dijadikan makanan bagi anak-anak yang tidak mau memakannya karena bau amis.

Menurutnya, memilih bentuk susu merupakan suplemen yang paling mudah dikonsumsi dalam bentuk cair. “Saya dokter gizi klinis. Kalau pasien tidak mau makan hard food, tidak boleh dimakan, diganti dengan soft food. Tidak boleh makan soft food karena nafsu makannya sangat sedikit dan karena kondisinya, misalnya, “Kepalanya tidak dipakai, makanan cairnya susu” kita ganti dengan yang kosong.

Menurut Agussalim, penghentian tersebut juga menimbulkan permasalahan ekonomi seiring dengan kekurangan pangan. Oleh karena itu, kata dia, solusi mengatasi krisis pangan di Indonesia harus berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemanfaatan ikan yang merupakan produk lokal di Indonesia menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan gizi anak dan memberdayakan masyarakat. Ia mengatakan, selain berkelanjutan, produk peningkat pangan juga harus terjangkau, sehat, bergizi, dan aman.

“Apalagi kalau gratis, sangat baik, bergizi dan aman tentunya. Oleh karena itu, mendukung upaya tersebut bisa mempercepat, kalau bisa, penurunan angka gizi buruk 100 persen. Karena kualitas sumber daya manusia lebih banyak ditentukan oleh makanan, mulai dari makanan. seribu hari pertama,- kata Agussalim .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours