Swiss Bisa Berikan Kokain pada Para Pecandu Narkoba, Ini Alasannya

Estimated read time 2 min read

JENEWA – Swiss sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan skema eksperimental untuk mendistribusikan resep kokain kepada pengguna narkoba.

Inisiatif ini diharapkan dapat membantu mereka mengatasi kecanduan narkoba.

Meskipun usulan ini telah didukung oleh para aktivis dan pakar kemanusiaan selama beberapa waktu, kini usulan tersebut juga sedang dipertimbangkan oleh Komisi Federal Swiss untuk Kecanduan dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (EKSN).

“Orang yang mengonsumsi kokain beberapa kali sehari terjebak dalam lingkaran setan perolehan dan konsumsi,” kata Wakil Presiden EKSN Christian Schneider kepada lembaga penyiaran publik SRF, Selasa (18 Juni 2024).

“Kami setidaknya menyarankan bagaimana cara memberikan kokain kepada pengguna narkoba yang sangat kecanduan agar mereka dapat memutus siklus dan pulih,” jelasnya.

Komite tersebut saat ini sedang mempertimbangkan untuk membentuk tim khusus untuk mengunjungi para pecandu narkoba dan memberi mereka bantuan medis dan psikoterapi.

Mengontrol distribusi kokain juga merupakan salah satu pilihan, kata pejabat tersebut, mengutip upaya negara sebelumnya untuk memerangi epidemi heroin, termasuk memberikan obat atau alternatifnya kepada pecandu, metadon.

“Namun, saat ini tidak ada rencana untuk mulai mendistribusikan kokain dalam jumlah besar,” Schneider memperingatkan.

Namun, beberapa ahli medis sangat kritis terhadap gagasan tersebut, dengan alasan bahwa tidak ada penelitian ilmiah yang kuat untuk membenarkan rencana tersebut.

Lebih lanjut, Mark Vogel, pakar kecanduan di Klinik Psikiatri Universitas Basel, mengatakan kepada stasiun TV tersebut bahwa tidak jelas apakah pihak berwenang dapat menentukan kebutuhan seorang pecandu narkoba.

“Pertanyaan utamanya adalah apakah kita bisa mencapai kejenuhan dan menjaga kepuasan masyarakat. Apakah hal ini berlaku untuk distribusi kokain masih sangat dipertanyakan,” katanya.

Pada tahun 2020, Swiss mulai mengalami peningkatan penyalahgunaan kokain, dengan laporan barang-barang berkualitas tinggi dan murah membanjiri jalanan.

Jenewa pertama kali dilanda gelombang kokain, yang kemudian menyebar ke beberapa kota besar lainnya, termasuk Basel, Zurich dan Lausanne.

Sejumlah besar pengedar narkoba skala kecil di Afrika yang datang ke negara tersebut dari Perancis dilaporkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap epidemi narkoba saat ini.

Pasar narkoba yang berkembang pesat juga menarik pengguna narkoba dari negara-negara lain, dengan hanya sepertiga pengguna narkoba di Jenewa yang diyakini merupakan penduduk lokal.

“Sepertiganya berasal dari Jenewa, sepertiganya berasal dari Perancis, dan sepertiganya adalah imigran,” kata Camille Robert, salah satu direktur Geneva Addiction Research Group, pada bulan Maret.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours