SYL Beri Uang Firli Bahuri Dua Kali, Total Rp1,3 Miliar

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku memberikan uang kepada Firli Bahuri saat menjabat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jumlah penghargaan sebesar Rp 1,3 miliar dalam dua hibah.

Hal itu diungkapkan SYL dalam keterangannya terhadap terdakwa, Muhammad Hatta, purnawirawan Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian, dan Kasdi Subagiono, purnawirawan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian. Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024). Sebelumnya, Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh di GOR membenarkan keterangan saksi pada sidang sebelumnya terkait komunikasi dan pertemuan antara SYL dan Firli.

“Kalau tadi belum tahu, apa maksudnya ketemu Ketua KPK Firli Bahuri? Apa maksudnya ketemu Ketua BPK Firli Bahuri?” tanya Rianto di sela-sela sidang.

Menanggapi hal tersebut, SYL Firley mengaku datang ke GOR karena diajak menonton pertandingan bulu tangkis. Namun, dia belum merinci niatnya.

Mendengar jawaban SYL, Hakim Rianto membenarkan pertemuan SYL dan Firli terjadi di rumah eks Ketua KPK di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

“Baiklah, jadi pada pertemuan berikutnya, apakah kamu melihat catatan kegiatanmu di Ruma Kertanegara?” tanya Hakim Rianto.

“Iya katanya, di rumahku akan lebih baik. Kertanegara itu tidak pernah bilang begitu,” jawab SIL.

Hakim Rianto menanyakan percakapan SYL dengan Firley dalam pertemuan tersebut. “Apakah ini ada hubungannya dengan pemeriksaan KPK Kementan?” tanya Hakim Rianto.

“Biasanya tidak ada kiriman seperti itu,” jawab SYL.

“Saya ingatkan kembali. Pandey (mantan Asisten Kemendikbud) dulu mengumpulkan uang dan memberi uang pada pertemuan-pertemuan di GOR, tapi dia memberikan uang dari asisten ke asisten. Tahukah Anda? ?” Hakim Rianto bertanya lagi.

“Tahu pak. Iya pak,” jawab SIL.

“Apakah itu GOR?” Lanjut Hakim Rianto.

“Di GOR,” kata SYL.

– Berapa harganya? tanya Hakim Rianto.

“Saya belum tahu persis jumlahnya, saya kira Rp 500 juta, tapi dalam mata uang asing,” kata SYL.

“Oke, dolar. Ada apa? Bagaimana kalau memberi uang? Bagaimana kalau tidak melanjutkan kejahatan?” kata Hakim Rianto.

“Tidak ada yang disebutkan. Saya dengar kenapa saya sering ditelepon. Yang aktif yang WAd saya adalah Pak Firley,” kata SYL.

“Secara tidak langsung saudara-saudara semua mengetahui bahwa para penegak hukum dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi telah mendatangi Kementerian Kehakiman untuk mengusut persoalan ini. Setelah persidangan, saudara-saudara melihat bahwa ini adalah sebuah masalah. Atas pertanyaan saya,” Hakim Rianto diminta.

“Iya, itu masalah yang saya yakini ada kaitannya dengan sistem lain, dan saya sudah cek ke Irjen dan orang lain, termasuk Dirjen, dan jelas tidak ada masalah, jadi saya kira saya setuju. itu,” jawab Pak Firley. .

SYL mengatakan, Kapolrestabes Semarang Kompol Irwan Anwar berada di balik pertemuannya dengan Firli.

Irvan dan Firley dekat. Saat Irwan menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Firley menjabat sebagai atasannya atau Capolda. Sedangkan SYL adalah paman Irwan.

“Tahukah kamu kalau Irwan Anwar dulu berteman dengan Firli Bahuri? Masih ingat?” tanya hakim lagi.

“Saya klarifikasi apakah benar Pak Firli ingin bertemu dengan saya, karena ini (Irwan Anwar) adalah sepupu saya dan kami tinggal bersama, atau katakanlah Pak Firli ada dalam sistemnya ketika dia di distrik tersebut. .Di NTB,” kata SYL. .

“Sekarang saya akan menyerahkan uang yang Anda katakan tadi. Berapa kali Anda memberikannya?” Lanjut Hakim Rianto.

“Dua kali dariku,” kata SYL.

“Awalnya $500 juta, $800 juta, kan?” hakim meminta konfirmasi kepada Rianto.

“Iya, kurang lebih seperti itu,” kata SYL.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours