Taiwan akan Dapatkan HIMARS Baru pada Akhir Tahun

Estimated read time 2 min read

TAIPEI – Pengiriman pertama 11 roket HIMARS buatan AS kemungkinan akan tiba di Taiwan pada akhir tahun 2024, demikian yang dilaporkan Taipei Times, mengutip sumber militer.

Pengerahan yang diharapkan adalah bagian dari bantuan AS ke Taiwan, meskipun ada protes keras dari Beijing, yang menganggap pulau itu sebagai bagian dari Tiongkok.

Taipei telah memesan 29 unit dan memperkirakan semuanya akan dikirim pada tahun 2026. Produsen pertahanan Lockheed Martin mengatakan akan meningkatkan produksi karena meningkatnya permintaan dari Ukraina.

Washington setuju untuk menjual 11 peluncur gelombang pertama pada tahun 2020, menyusul kesepakatan untuk membeli senjata self-propelled M109A6 Paladin. Taiwan telah memesan 18 unit lagi.

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 dapat menembakkan roket berpemandu GPS, bom GLMRS, atau Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS). Menurut media Taiwan, pulau itu telah memproduksi 864 roket dan 84 ATACMS.

AS telah menyediakan “40” rudal dan senjata HIMARS ke Ukraina sejak konflik dengan Rusia dimulai.

Pekan lalu, Washington mengumumkan bahwa 16 peluncur lainnya akan dijual ke Norwegia sebagai bagian dari paket senilai $580 juta.

Bulan lalu, Tiongkok menjatuhkan sanksi terhadap Lockheed Martin dan beberapa perusahaan militer AS lainnya, atas keterlibatan mereka dalam penyediaan peralatan militer ke Taiwan.

Langkah ini dilakukan setelah Washington mengumumkan penjualan drone dan peralatan lainnya senilai $360 juta ke pulau tersebut.

Meskipun AS mengakui Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok, dalam beberapa tahun terakhir AS telah menyediakan senjata, amunisi, dan peralatan kepada pulau tersebut untuk mencegah “invasi” dari daratan.

AS juga memelihara hubungan ekonomi informal dengan Taipei, sumber utama semikonduktor dan chip untuk pasar Barat.

Amerika Serikat membantu mengusir pasukan Nasionalis Tiongkok dari Taiwan pada tahun 1949 setelah berakhirnya perang saudara Komunis.

Washington baru mengakui Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1979, dan mengambil pemerintahan di Taipei sebagai “Republik Tiongkok” untuk sementara waktu.

Kebijakan pemerintah Beijing terhadap Taiwan adalah reunifikasi secara damai, meski Tiongkok tidak menutup kemungkinan akan menggunakan kekerasan jika pulau tersebut diakui merdeka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours