Tak Hanya Kerek Produksi Minyak di 2023, Capaian TKDN Pertamina Juga Lewati Target

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Produksi minyak dan gas (migas) nasional mengalami penurunan, namun produksi di wilayah operasi operator Pertamina meningkat. Hal itu dibahas di Jakarta pada Kamis (6/6) oleh Komite Ketujuh DPRK, Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energy (PHE) dan SKK Migas.

“Itu benar.” Kapasitas produksi migas Pertamina saat ini sebesar 337.000 barel per hari pada tahun 2022 dan 339.000 barel per hari pada tahun 2023. Produksi benar-benar meningkat di blok-blok yang kami operasikan,” kata Vico, Wakil Direktur PT Pertamina (Persero).

Sebelumnya, Anggota Komite 7 Ramson Siagyan mengusulkan agar besaran lift dapat dikurangi pada tahun 2022 hingga 2023, pada blok-blok yang tidak dikuasai Pertamina. Misalnya, Ramson memperkirakan produksi akan turun menjadi 415.000 barel per hari pada tahun 2023, atau 417.000 barel per hari di bawah produksi tahun 2022.

“Artinya dipotong dua ribu barel per hari. Tapi bukankah operatornya Pertamina?”

Ramson menambahkan, “Penurunan terbesar terjadi di Cepu sebesar 7%, dan Exxon Mobil mengalami penurunan terbesar.”

Vico juga mengatakan, dengan peningkatan produksi tersebut, Pertamina Hulu Energy (PHE) menyumbang pendapatan pajak sebesar US$3 miliar kepada negara. “Pada saat yang sama, kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) PHE kepada negara mencapai US$4,2 miliar,” tambah Vico.

Sementara terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN), Wiko mengatakan pada tahun 2023, bisnis PHE di industri hulu migas akan menyumbang 60,19% dari nilai TKDN atau senilai 37,4 triliun rupiah. “Kinerja TKDN di atas target, kita di atas target pada tahun 2021, 2022, dan 2023. Bahkan pada tahun 2023, angka tersebut akan lebih tinggi 2% dari target nasional,” kata Vico. “

Sementara pada proses pengadaan, Vico mengatakan seluruh proses pengadaan PHE dilakukan atas dasar transparansi dan tata kelola yang baik.

“Bahkan dengan menggunakan sistem pengadaan digital seperti GEP Smart, terdapat aplikasi dan transparansi untuk pembelian barang dan jasa.” Selain itu terdapat aplikasi kontrak U-Can dan aplikasi monitoring SCM yaitu Solution.

Mencontohkan panitia tender, Vico mengatakan pihaknya juga dikelola oleh pejabat yang berwenang. Selain itu, Dewan Tender juga harus disertifikasi oleh Dewan Tender. “Sebaiknya juga menandatangani CoC dan CoI, termasuk laporan kepuasan dan laporan LHKPN,” kata Viko Bambang Haryadi dalam pertemuan tersebut.

Bahkan, pendaftarannya juga diumumkan di situs CIVD sebagai ‘Calon peserta harus mendaftar ke CIVD,” ujarnya.

Nasirul Falah Amru atau Gus Falah, anggota Komite Ketujuh, mengucapkan terima kasih menanggapi pemaparan PHE. Khususnya soal kontribusi TKDN. Terima kasih, TKDN migasnya tinggi, kata Gus Falah.

Gus Farah pun berharap PHE terus berupaya meningkatkan produksi minyak tanah air. Hus Farah mengatakan, untuk mencapai tingkat produksi migas saat ini, diperlukan tingkat pasokan barang dan jasa yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, Gus Farah menilai pembelian barang dan jasa harus diseleksi secara ketat. Jangan membeli barang di bawah standar. “Sekali lagi terima kasih kepada SKK Migas dan PHE yang telah meningkatkan produksinya,” kata Gus Falach.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours