Tak Lagi Ibu Kota Negara, Jakarta Butuh Rp300 Triliun Bangun Infrastruktur

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Dibutuhkan Rp300 triliun untuk membangun infrastruktur saat memisahkan Jakarta dari ibu kota negara. Bagaimana cara mendapatkan anggaran sebesar itu? Tenang saja, BI Perwakilan Jakarta akan memberikan kemudahan bagi investor.

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Bank Indonesia mewakili mitra Jakarta saat mengumumkan persiapan Jakarta Investment Festival (JIF) 2024 yang rencananya akan digelar pada Juni-September 2024.

“Kami sudah berkoordinasi dengan kantor luar negeri 5 bank di Indonesia,” kata Sahibnan, Rabu (19/6/2024).

Selain investor asing, pihaknya juga akan menarik pengusaha lokal untuk berinvestasi di Jakarta. Ia meyakini, tidak lama lagi pertumbuhan ekonomi Jakarta saat ini masih kuat di kisaran 4,8% hingga 5,6%.

“Kami berharap Jakarta Investment Festival 2024 dapat menjangkau lebih banyak pihak untuk lebih memahami besarnya potensi perekonomian Jakarta pasca kepindahan IKN ke Kalimantan,” ujarnya.

Kepala Jakarta Investment Center (GIC) Tona Hotorak menjelaskan, Jakarta membutuhkan setidaknya Rp 34 triliun untuk 300 proyek infrastruktur. Untuk itu, pihaknya mengajukan beberapa proyek ke JIF, seperti Blok M, LRT Jakarta Fase 2A, Apartemen Palm Court, Ankol Timur, Sistem Pengolahan Air Limbah Jakarta Zona 5, serta hotel dan pengembangan mixed use. dalam olahraga. Akademi.

Proyek tersebut tidak sebatas pembangunan saja, namun JIEP juga menawarkan kerja sama investasi berupa kerja sama pengelolaan lahan industri, peningkatan aset air di Ceylon, dan pemanfaatan aset non-pemerintah seperti GOR Bulongan dan Terminal Kampung Rambutan.

Saat ini, proyek-proyek investasi potensial tersebut dapat ditemukan oleh pihak swasta dan badan usaha lainnya dalam rangkaian JIF 2024 dengan BUMD dan BLUD terkait. Oleh karena itu, partai mengajak banyak pihak untuk bekerja sama.

Kepala DPMP PTSP Jakarta Benny Agsakandra mengatakan, proyek tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Ditjen GI Jakarta 2025-2045 yakni “Kota Global Berdaya Saing Jakarta” dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2024-2045 (RPJPN ). Ulasan Emas Indonesia.

Artinya, dibutuhkan waktu 5-10 tahun untuk menyelesaikan proyek penyiapan infrastruktur Indonesia Emas. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta siap memfasilitasi investasi di Jakarta yang diikuti dengan peningkatan investasi melalui JIF 2024, yang diharapkan dapat meningkatkan posisi dan peran Jakarta sebagai kota global di masa depan.

“Pada bulan Juni hingga September 2024 akan diselenggarakan 7 event dengan 34 proyek infrastruktur di 10 BUMD dan BLUD Jakarta yang terbuka untuk kerjasama investasi swasta dan pemerintah dari dalam negeri dan luar negeri,” kata Binny.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours