Tak Peduli Sanksi Barat, Rusia Tetap Jadi Mitra Dagang Global

Estimated read time 2 min read

St. Petersburg – Sanksi Barat terus semakin dalam dan meluas, namun Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia tetap menjadi mitra penting dalam perdagangan dunia. Terlepas dari semua masalah dan apa yang disebut sanksi hukum yang diberlakukan oleh Barat, Rusia terus mengembangkan logistik dan wilayah organisasi internasionalnya.

Putin mengumumkan tanggal 27 St. Forum Ekonomi Internasional Petersburg (SPIEF) akhir pekan lalu. Negara ini merupakan negara dengan perekonomian terdepan di depan Jerman, kata Putin, mengutip data daya beli.

Negara-negara Barat menggambarkan impunitas terhadap Rusia sebagai pembalasan atas perang yang dilakukan Putin selama lebih dari dua tahun terhadap Ukraina.

Sekitar tiga perempat perdagangan luar negeri Rusia dilakukan dengan negara sahabat. Ketika negara-negara Barat memberlakukan sanksi perdagangan di banyak wilayah, Rusia mengendalikan perekonomian di Tiongkok, tetapi juga di India, Afrika, dan Amerika Latin.

Dalam pidatonya di hadapan ratusan orang, Putin menyerukan peningkatan kerja sama dalam perubahan teknologi dan mengumumkan prospek pertumbuhan yang baik bagi investor asing.

Presiden Rusia juga mengatakan bahwa pengembangan sistem pembayaran yang independen dari Amerika Serikat akan terus berlanjut. Selain itu, Rusia bermaksud untuk menggandakan lalu lintas pelayaran di Jalur Timur Laut melalui Samudra Arktik menjadi 150 juta ton dari 36 juta ton yang diangkut tahun lalu.

“Kedepannya transportasi bisa ditingkatkan 150 juta ton,” kata Putin.

Sebanyak 36 juta ton yang diekspor tahun lalu merupakan barang yang diangkut melalui Jalur Laut Utara antara Eropa dan Asia. Putin mengatakan Rusia memperluas jalur laut di sepanjang pantai utara dan membangun jalur darat ke pelabuhan Arktik.

Jalur Arktik antara Eropa dan Asia lebih pendek dibandingkan jalur Samudera Hindia, namun saat ini tertutup oleh es. Perubahannya meningkat saat runtime.

Salah satu kegunaan utama rute ini adalah untuk mengangkut gas alam (LNG) dengan kapal dari pelabuhan Sabetta di Semenanjung Yamal di Siberia ke pelanggan di Asia.

Meski hubungan ekonomi terbatas, banyak pengusaha dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, menghadiri konferensi tersebut. Pakar Barat menunjukkan bahwa perekonomian Rusia berada dalam kondisi yang kuat, karena pertumbuhan ekonomi militer.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours