Taktik Jitu Gajah Mada Tunjuk Putra Pendeta Brahma Perluas Majapahit di Kerajaan Bali

Estimated read time 2 min read

Perluasan wilayah Mahapatih Gajah Mada Majapahit mulai membuahkan hasil. Satu wilayah, Pulau Bali, ditaklukkan lebih dulu. Namun ketika wilayah Bali jatuh ke dalam kekuasaan negara Majapahit, muncul permasalahan baru.

Gaya Mada akan menempatkan bangsawan baru di sana. Memang sifatnya sangat efisien dan jujur ​​dalam bekerja, namun sayangnya gayanya masih terlalu primitif dan kurang mendapat dukungan dari penduduk setempat.

Akibatnya, Gajah Mada ragu mengambil keputusan. Mahapatih Majapahit akhirnya mengangkat raja bawahan baru di Bali, yang didukung oleh petinggi Majapahit dan Bali.

Menurut buku Earl Drake Gayatri Rajapatni: Wanita di Balik Kemuliaan Majapahit, Gaya Mada akhirnya memilih Ketut Kresna Kapisan sebagai raja bawahan Majapahit pertama di Bali.

Dia adalah putra bungsu yang cerdas dari pendeta brahmana yang dihormati, Gaya Mada. Ini adalah pilihan yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Majapahit, sekaligus mengesankan masyarakat Bali dengan tradisi menghormati para wali.

Dalam menjalankan tugasnya, raja baru tidak terlalu bergantung pada pejabat setia Jawa, dan pada dua marga lokal Bali lainnya, yang masih berdarah biru raja Aerlanga.

Klan-klan ini dipercayakan dengan fungsi-fungsi sensitif yang berkaitan dengan sistem kuil dan tatanan desa melalui dewan tradisional “rumah kaca” yang terdiri dari laki-laki desa yang sudah menikah. Tak heran jika keindahan dan penampilan Majapahit sangat erat kaitannya dengan adat istiadat Bali.

Catatan sejarah Bali diulas untuk menjelaskan bagaimana bangsawan, pangeran, pendeta, pejabat dan seniman dikaitkan dengan kebesaran kerajaan yang berkembang ketika keraton dan keraton di Samprangan didirikan.

Arsitektur bangunannya memadukan unsur Jawa dan Hindu. Namun parit dan lambangnya, termasuk keris suci Ganya Dungkul, selalu dirancang untuk menegakkan dan memelihara tatanan kerajaan yang terfokus pada pusat dunia, yakni Majapahit.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours